Mataram, Bimakini.- Ketua Pengurus Cabang Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Pusat, H Muhammad Chaidir Saddak, MBA, meminta pengurus Pordasi NTB meningkatkan program peternakan agar kuda pacuan asal NTB menjadi peserta dalam event tingkat nasional. Kalau serius mau berkembang sampai tingkat nasional, harus ditopang oleh program peternakan yang jelas.
Katanya, program peternakan pun harus mengikuti program berstandar nasional seperti standar G1, G2, G3, G4 maupun KPI itu harus dimajukan lagi.
“Saya sudah usulkan pada Ketua Pordasi NTB mengangarkan pembelian pejantan trobret melalui Dinas Peternakan, supaya kuda itu ada di sini,” jelasnya usai acara pelantikan di Hotel Golden Palace Mataram Senin (24/07/2017).
Kata dia, untuk memunculkan kuda unggulan NTB pada event nasional kuda itu harus ada, namun perawatannya harus secara trobret juga. Kalau secara tradisional nanti bisa mati, tujuannya supaya bisa dikawinkan dengan kuda lokal NTB.
“Supaya nama NTB dikenal di level nasional dalam olahraga berkuda. Beli aja dulu yang sudah ada di Salatiga, kebetulan ada lomba, sambil menunggu hasil yang dikawinkan, dua tiga tahun sudah bisa ikut nasional,” jelasnya.
Disampaikannya, pacuan kuda ini sudah mulai masuk PON di Jawa Barat sejak tahun lalu, bukan lagi kelas eksebisi, tetapi sudah memerebutkan medali dengan mengikuti kelas atau nomor mulai E, D, C, B dan A.
“Kuda NTB adalah kuda lokal G O, kalau dikawinkan dengan kuda G, maka akan keluar kuda G 1, kuda ini bisa mengikuti event nasional karena masuk kategori lomba,” jelasnya.
Kata dia, sarana dan prasarana arena pacuan kuda di NTB sudah memenuhi standar nasional, karena lapangan panjangnya 1.200 meter. “Walaupun ikut standar nasional, tapi jangan lupakan yang tradisional, Sebab yang menarik dan memiliki nilai budaya itu adalah yang tradisional,” harapnya. (BK34)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.