Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menangani bayi yang dibuang orang tuanya di Desa Taloko Kecamatan Sanggar, beberapa waktu lalu. Kasus itu menghebohkan warga sekitarnya.
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AP2KB, Hj Romlah, di kantor setempat Senin (21/08/2017) mengatakan pendampingan dilakukan pada Jumat (18/08) lalu bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) ke Polres Bima. Saat itu mendampingi korban PY, siswa SMA, yang dihamili pacarnya. Usia kandungan PY mencapai tujuh bulan. Namun, melahirkan tanpa diketahui kedua orang tuanya.
Menurutnya, hasil pendampingan itu menemukan fakta bahwa mengingat kondisi korban pascamelahirkan cukup lemah, sehingga dirujuk ke RSUD Bima. Bayi yang lahir dalam kondisi tidak bernyawa itu diotopsi oleh Dokter Kesehatan (Dokkes) Polda NTB. “Selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” urainya dikutip Kabag Humaspro Setda Kabupaten Bima, Armin Farid, SSos.
Diakuinya, berkat penanganan bersama Polres Kabupaten Bima, Polda NTB, P2TP2A, dan LPA kondisi PY sudah membaik dan keluar dari RSUD Bima.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Taloko gempar setelah mayat bayi ditemukan di halaman rumah Mahmud. Mayat bayi itu disimpan dalam keranjang anyaman bambu dan dibungkus pakaian Pramuka.
Rupanya, berdasarkan penyelidikan pihak Kepolisian, mayat bayi itu lahir dari rahim PY, remaja yang masih duduk di bangku SMA. PY merupakan anak dari Mahmud yang menemukan mayat bayi itu pertamakali pada Kamis (17/08/2017) dinihari lalu. (BK29)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.