Bima, Bimakini.- Saat ini, harga garam petani di wilayah Kecamatan Woha Kabupaten Bima dan sekitarnya sedikit demi sedikit mulai menurun. Awalnya, per karung seharga Rp140.000, kini merangkak turun hingga Rp90.000, Ironisnya, harga antardesa justru bervariasi.
Tengkulak garama, Yanto, mengakui adanya perbedaan harga garam tersebut. “Memang benar harga garamnya bervariasi kita beli dari petani,” ujarnya ditemui di Kecamatan Woha, Senin (14/8/2017).
Harga garam tersebut mulai dibelinya dari harga Rp125.000 per karung sepekan lalu. Kembali membeli dua hari lalu seharga Rp90.000 per karung. “Perbedaan harga itu disebabkan karena jenis karung garam dan kualitas garam,” katanya.
Karung beras seberat kisaran 55 Kg, garam dibeli seharga Rp90.000. Untuk karung pupuk kisaran berat hingga 70 Kg, garam dibeli seharga Rp110.000 per karung.
Selain soal perbedaan karung, lanjut dia, munculnya perbedaan harga garam tersebut juga disebabkan kualitas garam. “Kalau kualitas garamnya putih harganya tinggi dan kalau agak hitam jelas harganya turun,” paparnya. (BK39)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.