Mataram, Bimakini.- Gubernur NTB, Dr TGH M Zainul Majdi menjadi keynote speaker pada kegiatan Lombok Youth Camp for Peace Leaders, di Areal Wisata Klui Malaka, Kabupaten Lombok Utara, Senin (22/1/18). Gubernur mengupas tentang perjalanan sejarah peradaban bangsa, khususnya sejarah Islam.
Dikatakannya, pemuda merupakan bagian penting yang dipercaya untuk memegang dan menangani urusan-urusan besar. “Katakanlah pada zaman Rasulullah, seorang pemuda bernama Zaid bin Tsabit, umur 12 tahun, dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk mengurus hal-hal besar, yaitu diberi tugas untuk menulis wahyu dan surat-surat Nabi. Rasulullah SAW menaruh perhatian besar serta memberikan kepercayaan penuh pada tugas-tugas besar kepada pemuda, karena dalam diri pemuda itu terdapat semangat kebaikan serta komitmen kuat untuk melaksanakan kebaikan-kebaikan itu. Juga dalam diri pemuda ada kejujuran, keberanian dan konsistensi,” papar Gubernur.
Ditambahkan, pada zaman kemerdekaan pun, yang menjadi pelopor Bung Karno dan Bung Hatta. Baginya anak-anak muda adalah harapan, kejayaan di masa mendatang. “Jangan percaya kalau ada siapapun yang mengatakan bahwa anak-anak muda adalah biang kerok masalah,” ungkap TGB.
“Jika anak muda adalah sumber masalah, maka Rasulullah SAW tidak akan mempercayakan urusan-urusan besar kepada pemuda,” tambahnya.
Lebih lanjut Tuan Guru Bajang (TGB), sapaan akrabnya, menguraikan tiga kriteria yang menjadi ukuran kebaikan. Yakni, Ilahiah, Insaniah dan Akhlakiah.
Karenanya, TGB mengajak dan menyerukan para pemuda yang berjumlah sekitar 200 orang yang menjadi peserta Lombok Youth Camp for Peace Leaders. Agar senantiasa menjadi orang yang memiliki pemahaman utuh dan benar tentang Islam.
Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia juga menyampaikan kesukacitaan dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya mengucapkan terimakasih karena adik-adik telah datang, adik-adik jangan mengukur NTB hanya dari keindahan alamnya saja, Lombok adalah eksperimen hidup dan kalian bisa mengambil kebaikan dari kegiatan ini selama berada di Lombok serta bisa menjadikan khazanah kearifan masing-masing untuk meyakinkan bahwa nilai islam adalah nilai yang sangat kondusif dan cocok untuk kemajuan bangsa,” ucap TGB.
TGB menceritakan pengalamannya saat berkesempatan ke luar negeri. Bahwa terdapat Birul Walidain pada diri orang-orang Tionghoa/Cina ketika berkunjung ke negera itu. Di saat mereka pergi berlibur ke suatu negara dan negara lainnya, selalu mengajak orang tuanya, baik yang sudah sepuh maupun bantuan kursi roda. “Ada nilai-nilai universal yang mungkin kita sebagai masyarakat muslim harus belajar pada saudara-saudara kita yang lain,” tambahnya.
Terakhir, TGB berharap Lombok Youth Camp for Peace Leaders ini bisa benar-benar bermanfaat dan ketika pulang dari NTB, menjadi anak muda yang di dadanya penuh dengan semangat kebaikan. Menjadi orang komitmennya kuat, cinta Indonesia, bukan hanya sekedar gaya-gayaan. “Sekali kita kehilangan cinta Indonesia maka kita akan kehilangan segalanya”, pungkasnya.
Usai menyampaikan sambutan, TGB memberi kesempatan tanya jawab kepada beberapa peserta. Tak lupa usai memukul alat musik Gendang Beleq sebagai tanda diresmikannya Lombok Youth Camp for Peace Leaders, para peserta riuh gembira ber-swafoto bersama Gubernur NTB.
Sebelumnya, Drs. Lukman Hakim selaku Team Leader menyatakan, kegiatan ini didasari oleh kegelisahan yang dirasakan, dimana muncul banyak perbedaan yang berujung pada perselisihan. Mempertemukan para calon pemimpin Indonesia dalam forum Lombok Youth Camp for Peace Leaders ini, diharapkan dapat menjadi salah satu cara mengatasi masalah tersebut.
Pada kegiatan yang dihadiri oleh peserta dari seluruh Indonesia ini, Lukman Hakim menyampaikan ada beberapa agenda yang akan dilangsungkan sejak 21-25 Januari 2018. Kegiatan tersebut diantaranya Majelis Harmoni, Outbond, Bakti Sosial (Penanaman Pohon), dan lainnya. (PUR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.