Bima, Bimakini.- Kepala Desa Bontokape, Abdul Haris H Husain, menyesalkan perusakan kaca kantor desa diduga oleh anggota Ikatan Pemuda Bontokape (IPB) dan Ikatan Mahasiswa Sila (Ikmasi) saat unjuk rasa pukul 09.30 WITA, Ahad (06/5).
“Mereka harus bertanggung jawab terhadap kejadian tersebut, karena telah merusak fasilitas umum,” tegasnya dikonfirmasi di kantor desa setempat usai aksi demo, Ahad (06/5).
Dia mengaku, tuduhan anggota IPB dan Ikmasi tidak benar, bahkan menyimpang jauh dari realita. Karena pihaknya merespon kegiatan dimaksud.
“Buktinya, mereka diberikan bantuan dana 500 ribu. Selain itu, kursi yang digunakan adalah inventaris desa, alat pengeras suara berupa warles yang mereka pakai milik desa. Apa itu bukan bentuk dukungan Pemdes,” tanyanya.
Dia mengakui, pelaksana melayangkan undangan agar menghadiri kegiatan itu, namun telah menyampaikan tidak bisa hadir karena ada hal yang harus dihadiri dan tidak bisa diwakilkan.
Dia mewakilkan Sekretaris Desa menghadiri kegiatan tersebut. Selain Sekdes, unsur Pemdes lain juga diarahkan agar hadir karena hajatan tersebut membantu menekan penyalahgunaan obat terlarang dan sejenisnya.
“Saya tidak serta merta tidak hadir, tetapi jelas sudah ada koordinasi sebelumnya. Kalau tidak percaya tanyakan pada perwakilan mereka yang hadir di rumah saya malam itu, yaitu Ketua Ikmasi dan dua orang anggota panitia pelaksana,” sebutnya.
Dia terpukul terhadap ulah anggota IPB dan Ikmasi karena brutal, bahkan tidak menjungjung tinggi supremasi hukum.
“Ini tindakan semena mena. Tanpa dilaporkan ke ranah hukum, proses hukum tetap berjalan karena kantor desa itu milik negara, bukan pribadi saya selaku Kades,” tegasnya.
Dia berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali karena yang menjadi tumbal adalah tempat pelayanan umum, bukan milik pribadi.
“Kita harap insiden seperti ini tidak terulang lagi. Karena kuatir akan menghambat pelayanan terhadap masyarakat,” harapnya.
Sekretaris Desa Bontokape, Supriansyah, SPd, membenarkan telah diamanatkan Kepala Desa untuk hadir dalam kegiatan itu.
Dia datang ke tempat kegiatan penyuluhan anti narkoba yang gelar anggota IPB dan Ikmasi. Namun, saat itu suasananya masih sepi.
“Karena suasana masih sepi, saya duduk di rumah aparatur desa sembari menunggu peserta lain hadir. Tidak lama duduk, ditelpon seorang dan mendatanginya, sehingga yang terjadi setelah itu tidak diketahui,” kisahnya.
Kepala Dusun 02, Abakar, mengaku hadir di tempat kegiatan penyuluhan, namun saat itu suasana sepi. “Karena sepi, saya diminta mengumumkan di musala agar warga menghadiri kegiatan,” tuturnya. (YAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.