Kota Bima, Bimakini.- Belasan massa pendemo yang mengatasnamakan dirinya Front Persatuan Rakyat, nyaris menjadi bulan-bulanan warga sekitar lantaran mencoba melakukan aksi unjuk rasa di depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 55 Kota Bima, Kamis (10/10).
Tidak hanya warga sekitar, para orangtua siswa yang kesal dengan ulah pendemo tersebut, ikut mengejar pengunjuk rasa ini hingga lari berhamburan. Untungnya polisi dan pengguna jalan cepat melerai.
“Coba nggak cepat lari mereka (pendemo,red) sudah keluar semua warga Dara dan orangtua siswa lain berdatangan. Masa’ iya demo di sekolah, lucu sekali,” ujar salah satu warga dengan kesal, Kamis.
Dalam aksinya, pengunjuk rasa sedianya bertujuan menuju kantor DPRD serta Kantor Pemkot Bima menuntut Pemkot Bima segera menyelesaikan tanah sangketa yang kebetulan berada pada sebagian wilayah di SDN 55 Kota Bima.
Pendemo juga memboyong pemilik M Saleh Yusuf atau Sile Baba Jawa yang mengkalim pemilik lahan yang di bangun di lokasi sekolah yang berdekatan dengan Polsek Rasanae Barat tersebut.
“Ingat Pemkot Bima baru membayar Rp 75 juta dari kesepakatan sebanyak Rp. 500 juta,” teriak pendemo diatas mobil pick-up yang diatasnya terdapat sang pengklaiman lahan dimaksud.
Pantauan media ini, meski pengunjuk rasa sudah berlari menuju lokasi lain, warga sekitar dan para orangtua siswa yang geram dengan aksi pendemo tersebut terus berdatangan. Polisi pun sigap turun untuk mengamankan aksi tersebut. (IKR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.