Bima, Bimakini.- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gender Oposisi (Genopsis) kembali menggelar aksi di depan Kantor Bupati Bima, Senin (15/6). Mereka melempari kantor Bupati Bima dengan telur busuk.
Aksi pelemparan tersebut dilakukan sebagai simbol tidak seriusnya Bupati dan Wakil Bupati Bima dalam mengelola daerah.
Pendemo juga membakar ban bekas di depan kantor Bupati Bima serta membuang sembako bantuan Covid-19. Seperti mie instan dan sabun colek yang dianggap tidak layak.
Menurut demonstran, bupati perhatian terhadap masyarakat miskin yang tertimpa musibah. “Bupati tidak mampu menunaikan janjinya. Semuanya hanya pemanis bibir. Terutama soal bantuan mobil damkar di Kecamatan Belo,” ungkap korlap aksi, Uswatun Hasanah.
Perempuan yang akrab disapa Badai NTB ini menilai Bupati dan Wakil Bupati Bima tidak pernah merespon baik apapun yang menjadi keluhan masyarakat. “Bupati hanya jalan-jalan keluar daerah. Lalu apa yang dia dapatkan dari hasil jalan-jalan itu,” tandasnya.
Mereka juga menyorot anggaran Covid-19 sebesar Rp 50 miliar. “Kami meminta transparansi atas anggaran ini,” tegasnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.