Bima, Bimakini.- Keluarga Pasien Dalam Pengawasan (PDP), ST (74) yang meninggal beberapa waktu lalu menuding Gugus Tugas Covid – 19 Kabupaten Bima tidak profesional. Hal itu lantaran hasil Swab disampaikan secara lisan.
Anak kandung ST, Eni Rosdianah mengaku kecewa dengan sikap Gugus Tugas Covid – 19 dan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima. Hasil Swab tersebut tidak langsung disampaikan kepada keluarga, tapi ke orang lain. “Kita mengetahui hasil Swab setelah menelpon Kepala Desa (Kades) Rato,” ujar Eni Rosdianah saat dikonfirmasi melalui selulernya, Selasa pagi (23/6).
Kata Eni, sebelumnya mendapat informasi dari Puskesmas Bolo, bahwa pihak Gugus Tugas Covid – 19 akan datang ke rumah untuk menyampaikan hasil Swab. Setelah menunggu lama, salah satu keluarga menelpon Kades Rato dan mengatakan Tim Gugus Tugas Covid – 19 sudah menyampaikan hasil Swab. “Kades mengaku hasil swab disampaikan secara lisan dan negatif,” tuturnya.
Mestinya lanjut Eni sapaannya, Tim Gugus Tugas Covid – 19 tidak boleh seperti itu. Harus menjaga perasaan keluarga, jangan meminta menunggu jika memang tidak datang. “Masa hasil Swab disampaikan secara lisan dan bukan kepada keluarga. Kerja yang baik dong, jangan kerja seenaknya begitu,” ujarnya.
Kades Rato, Junaidin H Mahmud, membenarkan didatangi Tim Gugus Tugas Covid – 19 Kabupaten Bima. Saat itu, menyampaikan hasil swab secara lisan, bukan dalam bentuk surat. “Saya kaget didatangi Gugus Tugas Covid – 19. Mereka sampaikan bahwa hasil Swab PDP yang meninggal beberapa waktu lalu negatif,” ucapnya.
Kata Kades, Tim Gugus Tugas Covid – 19 takut bertemu dengan keluarga PDP, kuatir terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Tapi hari ini (Selasa, red) Tim Gugus Tugas Covid – 19 akan datang di kediaman keluarga PDP untuk menyampaikan hasil Swab dalam bentuk surat. “Mereka akan datang hari ini, saat ke rumah keluarga PDP tersebut akan didampingi aparatur desa,” pinta Kades. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.