Bima, Bimakini.- Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, kekurangan agen dan kesulitan akses internet untuk transaksi supaya bisa ambil Sembilan Bahan Pokok (Sembako).
TKSK Soromandi, Arifuraidin, SSos mengatakan, KPM BPNT Sampungu kekurangan agen dan kesulitan jaringan internet sehingga agen BRILink tidak bisa tarik tunai ditempat, harus datangi tempat yang bisa akses jaringan internet.
“Tempat yang bisa akses jaringan internet hanya diperbatasan Sai Sampungu dan di Desa Sai,” katanya, Sabtu (2/1).
Lanjutnya, menuju perbatasan, jarak tempuh sekitar 15 menit menggunanakan sepeda motor. Sementara jarak tempuh menuju Desa Sai sekitar 40 menit. KPM yang gunakan jasa ojek, pulang perginya bayar ongkos Rp 50-100 ribu dan bagi yang cater motor lengkap dengan isi bensin sebesar Rp 150 ribu.
“Sementara jumlah uang BPNT yang dibarangkan dengan Sembako sebesar Rp 200 ribu,” terangnya.
Dengan kondisi tersebut kata Iren sapaan akrabnya, KPM BPNT-Sembako di Desa Sampungu sama halnya tidak menerima bantuan. Karena, antara jumlah bantuan dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengambilan Sembako hampir sama jumlahnya.
“Semoga Pemerintah pasang jaringan internet di Desa Sampungu secepatnya,” tuturnya.
Tambah Ari, sebenarnya ada satu agen di Sampungu, tapi jarang ada di Desa Sampungu karena berdomisili di Kota Bima lantaran suaminya kerja sebagai dosen di STKIP Bima. Hal ini kerap kali jadi keluhan KPM, ditambah lagi saat penyaluran KPM haris datang transaksi diperbatasan Sai Sampungu sekaligus ambil Sembako. Sementara dalam pedoman umum Kemensos, harus e-Warong aktif.
“Dengan masalah yang ada, sangat diharapkan ada penambahan agen di Desa Sampungu yang berdomisili tetap untuk permudah transaksi penyaluran Sembako. Pada intinya, semua desa minimal memiliki masing-masing satu agen,” pungkasnya. (BE10)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.