Musda MUI Kabupaten Bima.
Bima, Bimakini.- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bima Masa Khidmat 2021-2025, kembali dinakodai, Drs H Abdurrahim Haris, MA. Peserta Musyawarah Daerah (Musda) IX MUI Kabupaten Bima, menerima laporan pertanggungjawaban Ketua MUI Masa Khidmat 2015-2020 dan menyepakati pemilihan melalui tim formatur yang dipimpin Ketua MUI Provinsi NTB, Prof Dr H Saiful Islam dan beberapa unsur lainnya dalam Musda itu.
Musda IX MUI Kabupaten Bima yang dihelat di Hotel Mutmainah Kota Bima, Sabtu (3/7), dibuka Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE. Tim formatur dipilih berdasarkan keterwakilan unsur pengurus lama, utusan MUI Kecamatan, Keterwakilan Pondok Pesantren, Organisasi Islam, dan unsur lainnya. Hasil pemilihan melalui tim formatur adalah Ketua Umum, Drs H Abdurrahim Haris, MA, empat ketua lainnya, Drs HM Sathur, Drs. H Suaedin Abdullah, M.Pd, Drs Imran H A Bakar, M.Si, dan Dr. Salahuddin, M.Pd. Untuk Sekretaris Umum dipercayakan kepada, Drs H Abdul Muis yang didukung empat sekretris lainnya masing-masing, H. Ramli Mahmud, S.PdI, Iwan Setiawan,MPdI, Ustaz Hanafi, S.Ag, Drs H Ahmad Abidin. Posisi Bendahara Umum dipercayakan kepada M. Said, S.PdI dan dibantu satu bendahara lain, Syaifuddin, Lc, S.PdI.
Tidak hanya itu, Dewan pertimbangan dipercayakan kepada Drs H Bahnan M. Ali, Drs H Fitrah A Malik, Drs H Taufikurrahman, M.Pd, Djunaid Muhammad Dilly, BA, Burhanuddin Abd Majid, Sp, dan Drs H Sayuti.
Musda yuang digelar sehari dihadiri Ketua MUI Provinsi NTB Prof. DR. Saiful Islam, Dandim 1608, Kapolres Bima, Ketua MUI Kota Bima, dan Baznas Kabupaten Bima.
Bupati Bima, Hj Indah Damayanti Putri, SE, mengapresiasi dan mengucapkan selamat datang kepada Ketua MUI Provinsi NTB. Di tengah kesibukan mengurus MUI Provinsi masih sempat hadir untuk menyemangati Musda IX MUI Kabupaten Bima. Kiprah MUI begitu besar menyatukan umat Islam, menyatukan persepsi serta menyatukan berbagai organisasi Pemuda dan keislaman. Dalam sejarah umat Islam Indonesia, kata Bupati, MUI adalah lembaga yang mewadahi para ulama dan cendekiawan Islam. Untuk membina dan mengayomi kaum muslimin.
“Atas nama Pemerintah, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan nyata yang telah diberikan selama ini. Insya Allah seperti yang diingatkan Ketua MUI Provinsi NTB agar memerhatikan anggaran MUI Kabupaten Bima,” ujarnya.
Bupati berharap, Lembaga MUI kedepan, dapat semakin berperan mempersatukan pendapat para ulama dan cendekia. Meluruskan hal-hal yang mungkin berbeda.
Kemudian MUI yang ada di 18 Kecamatan mendapatkan kunjungan yang sama. Walaupun disadari untuk mendatangi semua kecamatan tidaklah mudah.Tidak saja didasarkan pada pembiayaan, akan tetapi pada kekuatan dan kesamaan visi, bagaimana menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan dakwah yang baik, ditengah-tengah kehidupan sosial kemasyarakatan dan umat muslim di Kabupaten Bima.
Dijelaskan Bupati Bima dua periode ini, Kabupaten Bima memiliki keluarga non Muslim yakni di Kecamatan Donggo dan Madapangga.
Melalui wadah ini, kata Bupati, tentu mereka bisa mendapatkan sentuhan dan menjadikan MUI, tempat mereka menyampaikan apabila terdapat kekeliruan.
“Kita jadikan perbedaan untuk mempersatukan umat yang ada. Saya berharap kepada Kesbangpol, TNI, Polri bersama MUI dan seluruh organisasi Islam yang ada, untuk menjaga situasi Kamtibmas dengan sebaik-baiknya,” katanya. NAS
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
