Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Warga Maria Utara Ikuti Sosialisasi Dampak Bencana Hydrometeoroloi

Sosialisasi perubahan iklim di Desa Maria Utara.

Bima, Bimakini.- Sosialisasi dampak bencana hydrometeorologi terhadap sember kehidupan masyarakat, digelar di Aula Kantor Desa Maria Utara Kecamatan Wawo. Kegiatan yang diikuti 40 peserta berlangsung  27-28 Oktober 2021 dan dibuka oleh Kepala Desa Maria Utara, A Rafik.

Narasumber pada sosialisasi itu adalah  Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bima, Nur Arifin, S.P dan beberapa narasumber lainnya.

Kepala Desa Maria Utara, A Rafik, mengatakan, bencana banyak terjadi karena ulah tangan manusia yang merusak alam. Alam akan lestari jika manusia tidak membabatnya, tetapi manusia akan mendapatkan berbagai kesulitan hidup jika tanpa alam. “Saat sekarang saja, kita  bisa menyaksikan banyak sumber mata air yang hilang akibat pembabatan hutan terutama di sekitar sumber mata air,” ujarnya.

Dia berharap dengan adanya sosialisasi ini tumbuh kesadaran bersama untuk melestarikan kembali hutan, terutama hutan lindung dan kawasan hutan tutupan Negara di Kecamatan Wawo.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bima, Nur Arifin, S.P, mengingatkan bahwa salah satu penyebab bencana yang paling fenomenal dan paling berdaya jangkauan luas adalah perubahan iklim akibat pemanasan global. Perubahan iklim secara terus menerus dan terjadi secara signifikan inilah yang mengakibatkan munculnya bencana hydrometeorology yang menjalar hingga seluruh dunia, termasuk di Negara Indonesia.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kata dia, dampak dari perubahan iklim terjadi juga di Kota dan Kabupaten Bima. Terbukti dengan meningkatnya suhu udara rata-rata dan meningkatnya frekuensi kemarau panjang, disusul dengan musim hujan yang ekstrem dan lainnya. Bukan itu saja, kejadian bencana yang diakibatkan hydrometeorology menjadi salah satu penyumbang kerugian ekonomi yang terbanyak dalam waktu belakangan ini.

Kota Bima dan Kabupaten Bima, katanya, dengan masa hujan basah lebih kurang tiga bulan akan berdampak pada kejadian banjir dan sebaliknya selama Sembilan bulan menjadi masa kering berdampak pada kekeringan.

“Kita harapkan dengan sosialisasi ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan mengurangi risiko sekaligus mengurangi terjadinya bencana. (NAS)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang terjadi Rabu (21/2/2024) malam di Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, menyebabkan satu jembatan putus. Selain itu sejumlah rumah...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- BPBD Kabupaten Bima mendistribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga di beberapa lokasi terdampak. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima melalui...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.-  Bencana banjir yang terjadi 5 April 2023 di Kabupaten Bima berdampak pada 2.985 kepala keluarga (KK) atau 8.305 jiwa di enam Kecamatan....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang terjadi di lima kecamatan di Kabupaten Bima, Selasa 4 April 2023 tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Bencana hidrometeorologi ini sudah...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mengingatkan warga untuk mewaspadai bencana Hindrometeorologi. Dampaknya tidak hanya banjir, namun juga longsor, angin kencang...