Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Banjir di Dodu, Gabah Kering dan Pupuk Terendam

Gabah warga yang terandam banjir, Sabtu kemarin.

Kota Bima, Bimakini.-  Banjir di Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur, Sabtu (20/11/2021),  tidak hanya menyebabkan sejumlah rumah terendam, naun juga gabah dan pupuk. Puluhan karung gabah kering dan pupuk yang disiapkan untuk musim tanam jagung tahun ini terendam banjir. Untung saja peristiwa banjir ini tidak menelan korban jiwa.

Pantauan Bimakini, Minggu (21/11), beberapa rumah warga yang terendam banjir ada di RT 06 Lingkungan Dodu II yakni di rumah Ketua MUI Kecamatan Rasanae Timur, H Abdullah H Ibrahim, kemudian rumah milik Safwan H Jalaludin, Aminah H Daud, Syafarudin H Taamin, Sarlah. Namun, ada dua unit mesin pompa air juga hilang terseret banjir.

Ibu rumah tangga korban bajir, Rohana, mengaku, tidak menyangka banjir bisa masuk ke rumahnya dan merendam belasan zak pupuk miliknya. Sebanyak 40 zak pupuk yang disiapkan untuk musim tanam jagung tahun ini nyaris terendam banjir, tetapi belasan zak tak bisa diselamatkan.

“Alhamulillah sbagian besar pupuk bisa dislamatkan, meski belasan zak pupuk  rusak dan sudah bercampur air. Kita masukan air itu pada bak besar, mungkin air pupuk ini masih bisa kita digunakan,” ujarnya di Dodu, Minggu.

Hal senada dikemukakan Sarlah dan Aminah. Mereka mengaku belasan karung gabah kering siap giling ikut terendam banjir dan belum bisa dikeringkan karena belum ada lokasi yang bisa digunakan untuk mengeringkan gabahnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Yang bisa kita lakukan saat ini adalah membersihkan lumpur yang masuk rumah dan mencuci pakaian yang terendam banjir. Semoga hari ini cuaca cerah agar kita bisa mengringkan pakaian,” kata Sarlah yang diamini H Maawiyah.

Warga Lingkungan Dodu II, Syarif, mengaku, banjir meluap dan menerjang beberapa rumah warga karena disekitar Diwu Nangga banjir menerjang bronjong setinggi tiga hingga empat meter dan masuk dipersawahan hingga menerjang beberapa rumah warga. Masalah utamanya adalah kerusakan hutan di hulu sungai.

Bagaimanapun usaha pemerintah untuk membenahi kanal sungai dengan bronjok tak akan ada artinya jika tidak dibarengi dengan memperhatikan kelestarian hutan. “Kita akan begini terus, jika dari hulunya tidak diperhatikan. Tolong Pmrintah Kota Bima dan Kabupaten Bima duduk bersama membahas masalah ini,” kata Syarif yang diamini Basyirun di Dodu, Minggu. NAS

Iklan. Geser untuk terus membaca.
Bagikan berita

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Banjir yang terjadi Rabu (21/2/2024) malam di Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, menyebabkan satu jembatan putus. Selain itu sejumlah rumah...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pj. Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) untuk mengantisipasi potensi luapan banjir di DAS Padolo, Senin 12...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Banjir setinggi paha orang dewasa menerjang dua desa di Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/11/2023). Masing-masing pemukiman...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pj. Wali Kota Bima, HM. Rum, menyoroti perlunya ikhtiar pembangunan infrastruktur banjir sebagai upaya mitigasi berulangnya kejadian banjir bandang tahun 2006...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI  menyalurkan bantuan logistik dan peralatan atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di Bima. Bantuan diterima...