Kota Bima, Bimakini.- Aksi menolak rencana tiga periode Presiden RI, Joko Widodo di DPRD Kabupaten Bima Senin 11 April 2022 sempat diwarnai kericuhan. Sejumlah mahasiswa terluka saat aksi pelemparan terjadi.
Mahasiswa awalnya menyampaikan orasi dan sejumlah tuntutan. Diantaranya, menolak penundaan Pemilu 2024, menolak wacana Presiden RI, Joko Widodo 3 periode, menolak kenaikan harga BBM, turunkan harga sembako, serta menolak kenaikan PPn.
Massa sempat membakar ban bekas di depan gerbang kantor dewan. Saat api dan asap mulai membumbung, aparat sempat memadamkan api dengan mobil watercanon. Aksi pelemparan pun terjadi, namun koordinator aksi mencoba untuk mengendalikan massa untuk tidak anarkis.
Kericuhan tidak berlangsung lama, masing-masing pihak bisa mengendalikan diri. Mengantisipasi kericuhan lagi, mahasiswi ditempatkan dibarisan depan. Namun sejumlah mahasiswa terluka.
Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Putera Ferriyandi merespon tuntutan mahasiswa. Termasuk soal kenaikan harga bahan pokok dan BBM yang memberatkan masyarakat di tengah pandemi covid19.
Bahkan DPRD Kabupaten Bima telah membuat surat pernyataan secara kelembagaan dan akan diteruskan ke DPR RI. “Kita berharap pemerintah pusat, provinsi dan daerah punya solusi untuk masyarakat,” ujarnya. (BE04)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.