Bandung, Bimakini.- Atlet atletik putra asal Bima yang mewakili NTB pada ajang PON 2016 Bandung, Andrian, berhasil menyabet medali emas dalam nomor lari gawang 400 meter. Prestasi membanggakan itu dicatatnya di Stadion Pakanhari, Jumat (23/9) sore.
Pria berusia 25 tahun dari Kabupaten Bima tersebut, seperti dialnsir dari laman cnnindonesia.com, mencatat waktu 51,83 detik. Catatan tersebut memecahkan rekor PON sebelumnya yang dicatat Zulkarnaen Purba pada 7 Desember 2007 yakni 51,84 detik.
Seperti ditulis cnnindonesia.com, Andrian sangat bersyukur dan senang dengan pencapaiannya tersebut. Namun demikian, ia bekum puas, karena dia yakin bisa meraih hasil lebih baik karena catatan waktu terbaiknya adalah 51,36 detik.
“Ini medali emas kedua saya di PON, empat tahun lalu dapat emas juga di 400 meter lari gawang. Semoga medali ini dapat memicu masyarakat NTB untuk bisa berprestasi,” ujar mahasiswa FPOK IKIP Mataram ini usai pertandingan kepada cnnindonesia,com.
Andrian berharap, penampilan di PON 2016 dapat membuatnya kembali dipanggil masuk pelatnas untuk SEA Games 2017 di Malaysia. “Target medali perunggu di SEA Games 2017. Saya ingin memperbaiki catatan waktu terbaik saya menjadi 50.00 untuk Asian Games 2018,” katanya.
Seperti dilansir antaranews.com, Adrian melampaui sesama rekan pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Rio Maholtra asal Sumatera Selatan dalam perlombaan lari gawang putra 400 meter pada Kejuaraan Nasional Atletik Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional XIX.
“Ini memang nomor andalan saya. Tapi, persiapan saya kurang dari sebulan. Padahal untuk persiapan kondisi fisik sebelum kejuaraan butuh latihan sekitar tiga bulan,” kata Adrian selepas perlombaan di Stadion Atletik Rawamangun Jakarta, Jumat seperti dilansir antaranews.com.
Atlet Bangka Belitung Edi Ariansyah menempati urutan ketiga dan meraih medali perunggu dengan catatan waktu 53,32 detik. Adrian mengaku masih memburu medali emas pada nomor perlombaan lari gawang putra 400 meter dalam PON 2016 di Jawa Barat.
“Rio memang rekan sepelatnas dengan saya. Saya dapat melampaui dia karena posisi dia berada di depan saya saat perlombaan. Dari belakang, saya bisa mengontrol kekuatan tenaga saya dibanding Rio,” kata Adrian. Aspek daya tahan, lanjut Adrian, merupakan faktor pengaruh terbesar pada perlombaan lari gawang 400 meter.
(BK/*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.