Kota Bima, Bimakini.com.- Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) pengganti Ustaz H. Abubakar Ba’asir, Ustaz M. Akhwan, beserta Ketua JAT Bima, Abdul Hakim, dan beberapa anggotanya, Senin (10/9) bersilaturahim dengan jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima. Sebelumnya Amir JAT tersebut juga bersilaturahim dengan jajaran MUI Kabupaten Bima.
Akhwan menjelaskan kehadirannya di Kota Bima itu untuk bersilaturahim dengan ulama di Kota maupun Kabupaten Bima, sekaligus berdakwah pada beberapa masjid. JAT merupakan organisasi Islam seperti yang lainnya dan selama ini masyarakat salah menafsirkannya.
Katanya, JAT adalah organisasi yang memiliki program jelas untuk membangun umat, bukan menghancurkan umat. Islam di Indonesia yang notabene mayoritas, tidak seharusnya dibawa ke dalam dunia politik. Akhwan juga menyampaikan bahwa JAT merasa terpanggil untuk memerbaiki generasi muda Islam yang saat ini masih banyak yang mengaku Islam, namun tidak mengetahui apa itu Islam.
Dia meminta kepada MUI agar menegur lembaga yang dipimpinnya jika langkah yang ditempuh salah dan sangat menginginkan ke depan silaturahim itu terus berlanjut tanpa ada batasan. Dia mengharapkan agar MUI bisa memberikan arahan jika ada langkah atau kesalahan yang diperbuat anggota JAT.
“Berkaitan dengan isu JAT identik dengan teroris, saya serahkan semua kepada Allah dan masyarakat. Biarkan masyarakat yang menilai, dan saya ingatkan bahwa kebenaran dan fitnah itu memang tidak bisa ketemu, sampai kapanpun kami selalu difitnah dan itu tidak pernah berhenti,” ujarnya di kantor MUI Kota Bima.
Akhwan mengajak MUI dan seluruh tokoh agama Kota Bima agar bersama membangun Islam yang lebih baik, bermartabat dan umatnya selalu hidup dalam syariat, caranya tidak melanggar yang diharamkan Allah. “Islam itu indah dan akan lebih indah jika tidak ada fitnah di dalamnya,” katanya.
Ketua MUI Kota Bima, Drs. HM. Taufiquddin Hamy, menyambut baik silaturahim Amir dan pengurus JAT Bima itu. Silaturahim semacam itu sangat baik, antara umat Islam JAT dengan umat Islam lainnya tidak memiliki perbedaan. Masih sana soal syahadat, arah kiblat yang sama, kitab yang sama, melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan berhaji. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.