Lombok Timur, Bimakini.- Calon Gubernur NTB, Ali Bin Dachlan memiliki visi dan misi kala menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di 2018, yakni pendidikan dan kesehatan. Oleh karenanya, dirinya menegaskan bahwa tenaga medis dan pengajar akan diperbanyak di wilayah pelosok NTB.
Ali Bin Dachlan melihat masyarakat untuk melakukan pengobatan akan sulit menjangkau bila pusat kesehatan berada di perkotaan.
“Anda bisa lihat bagaimana susahnya masyarakat untuk berobat jika mereka tinggal di pedalaman. Oleh karenanya, pemerintah harus peka terhadap masyarakat. Untuk itu tenaga medis diperbanyak di bagian pelosok,” tegas Ali Bin Dachlan di Dusun Jorong, Desa Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (9/6/2018).
Menurutnya, selama menjadi orang nomor satu di Lombok Timur pihaknya telah memperbanyak tenaga medis di pelosok. Cara ini dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan.
“Di pedalaman atau pelosok tentu memiliki tiga tenaga medis dan itu dilakukan di Lombok Timur,” bebernya.
Bagi, Ali Bin Dachlan tenaga medis yang dipekerjakan akan difokuskan pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di wilayah tersebut. Fungsinya, agar masyarakat yang sedang tidak sehat akan mudah tertangani dengan baik.
“Manfaatkan tenaga medis dari masyarakat setempat, jika mengambil tenaga medis dari kota maka penanganan kepada masyarakat akan susah dijangkau,” lanjutnya lagi.
Tak itu saja, sisi fasilitas kesehatan juga akan dibangun olehnya. Meskipun di pelosok lebih banyak didominasi oleh Puskesmas maka jalan lain adalah memperbagus Puskesmas tersebut.
“Puskesmas juga harus dibuat berskala rumah sakit, sehingga penanganan akan mudah digapai. Ini bertujuan mempermudahkan masyarakat bisa dideteksi penyakit apa yang dialaminya. Jika tak tertangani maka akan dirujuk ke rumah sakit yang ada di perkotaan,” urainya.
Sementara itu, dari sisi perkotaan maka rumah sakit juga akan dibenahi. Hal ini tentu bisa membuat Nusa Tenggara Barat memiliki rumah sakit bukan sekedar rujukan saja.
“Lihat saja selama ini, rumah sakit di Nusa Tenggara Barat semua pasien yang tak bisa ditangani pasti dirujuk ke Sangla, Bali. Ini artinya rumah sakit di Nusa Tenggara Barat hanya berstatus rujukan dan ini harus diubah sehingga masyarakat tidak lagi dirujuk ke wilayah lainnya,” bebernya.
Selain bidang kesehatan, maka pria yang akrab disapa Ali BD ini juga memperbanyak tenaga pengajar di pelosok. Cara ini bisa membuat masyarakat lebih cerdas dan tak mudah lagi dibodohi.
“Masyarakat di Nusa Tenggara Barat harus cerdas, semua pengajar yang sudah honorer harus diangkat sebagai tenaga kerja tetap. Pendidikan di Nusa Tenggara Barat harus ditingkatkan, jangan lagi membuat masyarakat jadi bodoh,” tukasnya. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.