BULAN Ramadan 1433 Hijriyah sebentar lagi menyapa umat Islam. Menghadapi dan ‘bercengkerama’ dengan bulan mulia itu mesti menyiapkan berbagai aspek, fisik dan nonfisik. Sejumlah pihak pun meminta pihak Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja agar memaksimalkan upaya untuk meminimalisasi penyakit sosial. Seperti harapan saat Ramadan sebelumnya, antara lain penyakit sosial seperti maraknya perjudian, minuman keras, dan prostitusi.
Harapan yang normatif, karena lingkungan yang kurang kondusif akan memenggaruhi kualitas beribadah. Padahal, momentum Ramadan adalah media tepat untuk mengeksploitasi dimensi ketakwaan hingga batas terjauh. Tentu saja, kita mengharapkan daerah Bima nyaman dilalui saat ber-Ramadan agar pengemblengan lebih maksimal.
Fenomena kurang bersahabat yang melingkupi suasana ber-Ramadan kerap dikeluhkan setiap tahun. Ironisnya, sebagian besar mereka yang berkontribusi di dalamnya adalah umat Islam. Kondisi ini merupakan tantangan yang harus segera diatasi, karena durasi waktu Ramadan sangatlah merugi jika dilewatkan begitu saja. Diakui atau tidak, di sekitar kita masih terlihat kejanggalan sosial yang bisa menodai pertahanan keimanan kita. Jika dibiarkan, bisa meruntuhkan konstruksi ideal yang diimpikan.
Harapan Majelis Ulama Indonesia Kota Bima dan elemen masyarakat lainnya agar aparat lebih gesit menjaring sasaran sebelum memasuki Ramadan, sangatlah wajar. Kita memang menginginkan ada perubahan mendasar dari waktu ke waktu soal kualitas lingkungan yang melingkupi bulan suci itu. Mesti ada yang berbeda dari warna tawaran suasananya. Berbagai potensi yang mengganggu ibadah mesti segera diidentifikasi dan segera merapatkan barisan untuk memberantasnya. Sejumlah pencapaian pengungkapan kasus selama ini selayaknya terus ditingkatkan seiring dinamika sosial.
Nah, kita mengharapkan lintasan Ramadan kali ini menawarkan aroma lain yang memungkinkan agar prosesi beribadah lebih bermakna. Tentu saja, menyiapkan lingkungan ramah itu bukan hanya tanggungjawab Kepolisian, tetapi juga semua komponen. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.