Bima, Bimakini.com.- Hingga Minggu (26/8) malam, arus balik angkutan darat di Bima masih ramai. Termasuk di lokasi keberangkatan bus malam di persimpangan Donggo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Puluhan penumpang yang umumnya didominasi mahasiswa dan karyawan perusahaan swasta, memadati lokasi tersebut.
Penumpang tujuan Mataram, Faisal, mengaku, sengaja memilih balik lima hari pasca-Idul Fitri untuk menghindari gangguan dan kepadatan lalulintas. Karena secara umum, saat puncak arus balik lokasi keberangkatan padat. “Lebih baik balik setelah puncak ramai, karena biasanya ngantri di kapal penyebrangan juga lama. Selain itu, lebih aman dan nyaman,” katanya di Bolo, kemarin.
Diakui mahasiswa UNRAM ini, tidak hanya dirinya, sejumlah rekan dan saudaranya yang bekerja dan kuliah di mataram memilih kembali setelah puncak arus balik. “Alasan lainnya, biasanya saat puncak-puncak arus balik, harga tiket mahal. Jadi kalau berangkat setelah itu lumayan duit bisa ditabung. Hitung-hitung buat kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Dia berharap, ke depan pemerintah dan dinas terkait mengatur arus lalulintas, terutama saat puncak arus balik Idul Fitri di Kecamatan Bolo. Misalnya, menyiapkan jalur baru selain persimpangan Donggo. “Kalau bisa kendaraan yang dari arah Kota Bima dan sebaliknya dari Dompu tidak berpapasan di cabang Donggo, karena biasanya penumpang banyak, sementara kendaraan juga banyak, sehingga bisa macet lama. Kalau bisa dibikin jalur yang memutar, agar kendaraan tidak bertumpuk di cabang,” harapnya.
Harapan yang sama disampaikan Siti Hajar, penumpang lainnya. Dinas Perhubungan, khususnya bidang angkutan darat harus secepatnya membuat jalur alternatif, sehingga tidak terjadi penumpukan lalulintas dan kemacetan. “Saya heran juga, mengapa rambu lampu lalulintas di persimpangan Donggo hanya berfungsi saat pertama-pertama saja. Kalau nggak salah Cuma beberapa bulan, padahal mungkin menghabiskan banyak anggaran,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.