Bima, Bimakini.- Puluhan massa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Sanolo (Ikpemsa) Kecamatan Bolo, menyorot pemerintah desa setempat. Mereka memertanyakan belum dilaksanakannya STQ dan pertanggungjawaban kegiatan dari dana desa.
Korlap Aksi, Haerudin di Kantor Desa Sanolo, Senin (11/12) mengatakan hingga kini belum ada kejelasan mengenai pelaksanaan STQ. Padahal Pemerintah Kecamatan Bolo sudah menjadwalkannya, namun belum dilaksanakan.
“Apalagi pos anggaran untuk pelaksanaan STQ sudah ada hanya saja itu belum cair,” ujarnya.
Selain itu, mereka juga menyorot dan meminta pertanggungjawaban Kepala Desa Sanolo terkait LPJ fiktif dana dena tahap pertama 2017. “Kami desak kenapa laporan pertanggungjawaban itu bisa ada. Padahal pelaksanaan dana desa tahap pertama tersebut masih ada yang belum dikerjakan. Dan program kegiatan bersumber dari dana desa yang belum terselesaikan tersebut untuk segera dilaksanakan. Kami ingin program itu segera diselesaikan. Kalau tidak kami akan laporkan secara hukum,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Bolo Mardianah SH menyampaikan bahwa pelaksanaan STQ tersebut merupakan agenda desa, bukan agenda pemerintah Kecamatan. Kegiatan itu tergantung kepala desa dan panitia STQ menentukan pelaksanaannya. “STQ tingkat desa, itu agenda pemerintah desa dan panitia yang telah dibentuk. Dan anggaran sudah dialokasikan sebesar 23 juta rupiah pada Dana Desa tahap ke dua,” ujarnya.
Kata dia, pelaksanaan kegiatan dana desa tahap kedua tersebut pemerintah Kecamatan sudah memberikan rekomendasi pencairannya beberapa waktu lalu. Biasanya jika sudah mengantongi rekomendasi tersebut, anggaran segera direalisasikan.
“Untuk anggaran STQ tersebut akan segera dicairkan. Karena rekomendasi tersebut sudah kita tandatangani beberapa hari lalu,”tuturnya.
Dijelaskannya, ditandatanganginya rekomendasi pencairan dana desa tahap kedua, karena tahap pertama sudah sesuai ketentuan. Sudah mengerjakan sampai 50 persen. “Saya berani menandatangani rekomendasi karena pihak Pemdes setempat telah mengerjakan hingga 50 persen. Itu sesuai mekanismenya,”terangnya.
Dia berharap Kepala Desa Sanolo agar secepatnya menyelesaikan satu kegiatan pembangunan SPAL. Termasuk pelaksanaan STQ tingkat desa. “Kalau anggaran sudah cair. Segera laksanakan STQ tingkat Desa tersebut,”tegasnya.
Kepala Desa Sanolo, Mahfud Hasan membenarkan anggaran pelaksanaan STQ sudah dialokasi melalui dana desa. Hanya saja kegiatan itu masuk pada dana desa tahap kedua Rp 23 Juta. “Anggaran STQ sudah cair. Dan diserahkan ke Panitia STQ,”tuturnya.
Terkait kegiatan pembangunan SPAL dengan anggaran Rp 50 juta, pihaknya berjanji akan segera menyelesaikannya. “Kami akan selesaikan semua item pekerjaan yang berhubungan dengan Dana Desa,”pungkas Mahfud. (YAN/PUL)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.