Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Soal Gaji, Bendahara Desa Sanolo Sebut Ketua BPD Asbun

Bendahara Desa Sanolo, Safruddin dan istri (Sukrah)

Bima, Bimakini.- Ketua BPD Sanolo, Kecamatan Bolo, Bima, M Kasim sebelumnya meminta Kepala Desa (Kades) setempat, Usman H Ahmad agar mengganti bendahara desa. Alasannya sering tidak masuk kantor, suka membagi gaji di rumah.

Selain itu, Ketua BPD mengatakan, kadang bendahara menyuruh istri untuk membagikan gaji aparat dan anggota BPD Sanolo.

Namun, hal itu dibantah keras oleh Bendahara Desa Sanolo, Safruddin. Hal itu  dianggap tidak sesuai realita.

“Ketua BPD Sanolo Asbun (asal bunyi), karena tudingannya tidak benar. Apa yang disampaikannya hanya fitnah untuk merusak nama baik saya,” ujar Safruddin, Senin (14/6/2021).

Kata Safruddin, tudingan bahwa jarang masuk kantor juga tidak  benar. Hal itu harus dapat dibuktikan secara administrasi.  “Ketua BPD jangan asal bicara, coba lihat absensasi di desa, apa benar saya jarang masuk kantor tanpa alasan,” tanyanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Saya tidak menampik pernah tidak masuk kantor, tapi hal itu karena sakit.  Saya sering bolak balik kantor DPMDes untuk mengurus masalah Dana Desa (DD), akibatnya saya sakit dan tidak masuk kantor,” terangnya.

Soal bagi gaji aparat desa dan BPD di rumah, dibantahnya. “Saya tidak pernah bagi gaji aparat dan BPD di rumah, kalau tidak percaya tanya aparat desa dan BPD,” ungkapnya.

Kata dia, Ketua BPD harus bertanggung jawab atas pernyataannya, karena telah merusak nama baik dan keluarga. “Saya dan keluarga tidak akan tinggal diam, masalah ini harus dituntaskan,” tegasnya.

Istri Safruddin, Sukrah menyesalkan pernyataan Ketua BPD Sanolo karena dapat merusak nama baik suami dan keluarganya. Apalagi menyebutnya ikut membagi gaji aparat desa dan BPD.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Ketua BPD Sanolo asal bicara, mestinya jangan melempar isue karena dapat menimbulkan masalah” kesalnya.

Kata dia, Ketua BPD Sanolo harus berpikir sebelum menuding orang lain. “Tidak mempunyai kapasitas untuk mencampuri urusan kerja suami saya,” ujarnya.

“Saya hanya ibu rumah tangga, urus makan, minum di dapur. Tidak mempunyai kapasitas untuk bagi gaji aparat desa dan BPD,” sesalnya.

Terkait masalah ini keluarga dan anak tidak terima dan akan membawa ke ranah hukum. “Kita sangat malu dengan pernyataan Ketua BPD, apa yang disampaikannya sangat mencoreng nama baik keluarga suami saya,” tutupnya. KAR

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Pasca muncul dugaan pemotongan anggaran bantuan tanggap darurat bersumber dari BPBD Kabupaten Bima beberapa hari lalu yang menyeret nama salah satu aparat...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Aparatur Desa Sanolo Kecamatan Bolo, Bima, Jufrin mengakui terkait adanya pemotongan bantuan tanggap darurat bersumber dari BPBD sebesar Rp. 50 ribu hingga...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Aparatur Desa (JF) dan Ketua BPD (KA) Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Bima, diduga sunat anggaran bantuan yang bersumber dari BPBD Kabupaten Bima...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Kisruh antara Ketua BPD Sanolo, Kecamatan Bolo, Bima kian memanas.  Pernyataan Ketua BDP Sanolo, M Kasim sebelumnya dibantah oleh Bendahara Desa, Safruddin...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Sebelumnya oknum BPD Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Bima mengamuk hingga merusak fasilitas dan menyegel kantor desa lantaran menuntut pembayaran THR. Terkait masalah...