Kota Bima, Bimakni.com.- Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Ilham, MPd.I, meminta pihak Kepolisian sejak dini menggelar operasi penertiban terhadap peredaran bahan peledak ringan jenis mercon menjelang mbulan Ramadan. Kinerja Kepolisian saat menyita bahan peledak tersebut saat Ramadan tahun lalu diapresiasinya.
Dikatakannya, bulan Ramadan tahun lalu, bunyi ledakan petasan jenis mercon dan lain sebagainya hanya terdengar beberapa kali saja. Kondisi itu berbeda jiak dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, terutama saat malam hari. Ilham mengapresiasi perubahan signifikan itu dan mengharapkan ibadah puasa tahun ini bebas dari ledakan mercon.
Dikatakannya, sejak dini Kepolisian langsung memantau dan mendeteksi pintu masuknya bahan peledak itu, n sebelum telanjur berada di tangan konsumen. Menurutnya aksi meledakan mercon saat berpuasa sangat mengganggu, bahkan memancing amarah umat Islam sehingga kehusyuan akan berkurang.
“Saya berharap Polisi sejak dini sigap terhadap masalah ini, karena ini sangat penting untuk kenyamanan umat Islam saat beribadah,” ujarnya Selasa (3/7) di kampus setempat.
Dia juga meminta Sat Pol PP ambil bagian menyita bahan peledak ringan itu untuk kenyamanan masyarakat. Selama ini Pol PP belum begitu proaktif menertibkan hal yang menganggu kelancaran ibadah umat Islam.
Ke depan, katanya, untuk mengantisipasi masuknya bahan peledak ringan itu, pemerintah dan Kepolisian harus merumuskan aturan baku yang mengikat masyarakat maupun penjual. Pemerintah harus memikirkan masalah ini.
“Bunyi ledakan mercon bukan hanya mengganggu umat Islam yang sedang beribadah, namun umat beragama lain juga mengganggu, oleh karenanya sebelum barang itu berada di tangan masyarakat sebaiknya dicegah dulu keberadaannya,” sarannya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.