Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Kompetensi Guru dan Multi-Kecerdasan Siswa

Oleh: Drs. Taufiqurrahman, M. Pd
Guru yang berkompeten adalah yang memahami kompetensi-kompetensi profesionalnya. Berkaitan dengan kompetensi psikologis, maka guru dituntut memahami teori psikologis. Berkaitan dengan ini, kita mengenal tentang “Teori Kecerdasan Ganda” (Multiple Intelligences) atau ada yang menyebutnya dengan “Multi- Kecerdasan”. Teori ini dikenalkan oleh Dr. Howard Gardner pada tahun 1983, profesor pendidikan di Harvard University. Dalam bukunya itu Howard  menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selamna ini dipakai ternyata memiliki banyak keterbatasan, sehingga kurang dapat meramalkan kinerja untuk kesuksesan masa depan seseorang. Contohnya, kaidah atau aturan lama untuk mengukur tingkat kecerdasan manusia, yaitu berdasarkan tes IQ tidak cukup. Ada siswa dengan IQ tinggi, namun kalah sukses dengan temannya yang nilai tes IQ-nya di bawahnya.

Gardner mengemukakan delapan jenis kecerdasan yang dapat digunakan untuk mengukur potensi kecerdasan manusia, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Kecerdasan tersebut adalah Pertama, Kecerdasan matematika-logika (logical-mathematical intelligence atau number/reasoning smart). Contohnya, kecerdasan yang berkait dengan bilangan dan penarikan kesimpulan. Kedua, Kecerdasan bahasa (linguistic intelligence atau word smart). Contohnya, kecerdasan yang berkaitan dengan menulis dan merangkai kata. Ketiga, Kecerdasan musikal (musical intelligence atau music smart). Contohnya, kecerdasan yang berkait dengan menggubah dan menyanyikan lagu. Keempat, Kecerdasan visual spasial (spatial intelligence atau picture smart). Contohnya, kecerdasan yang berkait dengan menggambar. Kelima. Kecerdasan kinestetik (bodily-kinesthetic intelligence atau body smart). Contohnya, kecerdasan yang berkait dengan menggiring bola. Keenam, Kecerdasan inter-personal (interpersonal intelligence
atau people smart). Contohnya, kecerdasan yang berkaitan dengan bersosialisasi dengan orang lain. Ketujuh, Kecerdasan intra-personal (intrapersonal intelligence atau self smart). Contohnya, kecerdasan yang berkait dengan melakukan refleksi diri. Kedelapan, Kecerdasan naturalis (naturalist intelligence atau nature smart). Contohnya, kecerdasan yang berkait dengan pemanfaatan alam sekitar.
Tugas utama yang sebenarnya adalah mengupayakan anak suka dan hobi belajar, bukan saja  agar pintar dan cerdas. Selama ini, ada anggapan dari para guru bahwa mereka berbuat dan mengabdi untuk mencerdaskan anak didiknya. Anggapan itu akhirnya disalahgunakan oleh guru-guru tertentu dengan mengajarkan anak didiknya pada saat-saat anak tersebut dilarang untuk diajarkan seperti saat ulangan, ujian semester, dan saat Ujian Nasional berlangsung.
Kemampuan guru memahami dan mengembangkan kedelapan kecerdasan siswa tersebut merupakan langkah awal untuk menciptakan suasana pembelajaran yang PAKEM. Sesuatu yang mustahil bagi seorang guru mengajarkan anak didik yang guru sendiri tidak paham dengan kecerdasan yang dimiliki anak didiknya. Atau dalam ungkapan sederhana adalah istri yang indah adalah istri yang memahami dengan siapa dan bagaimana calon suaminya yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Semoga akan terwujud guru yang menyadari bahwa tugas utamanya adalah mengupayakan anak yang suka dan doyan belajar, sehingga lingkungan kita–sekolah, rumah, dan taman– bahkan di kendaraan tercipta budaya belajar dan membaca. Bukan anak-anak tawuran, SMS-an, dan ber-HP ria. Bukan pula anak-anak nakal. Naudzubillah!

Penulis adalah Pengawas pada Kantor Kemnag Kota Bima.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Serikat Guru Indonesia (SGI) Bima menjalin kerja sama dengan penerbit SMI Yogyakarta untuk menerbitkan buku tulisan best practice guru. Pada 7 Februari...

Opini

Oleh: Eka Ilham, M.Si *)   RENDAHNYA alokasi anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah negara berkembang, menjadi salah satu alasan klasik rendahnya daya dukung penyelenggaraan...

Opini

Oleh: Eka Ilham.M.Si *)   WACANA mengenai politik pendidikan di Indonesia terbilang cukup asing di kalangan masyarakat awam, bahkan perbincangan mengenai hal ini dianggap...

Opini

Oleh: Eka Ilham., M.Si *)   DI penghujung tahun di awal November ini, pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan test  calon kepala sekolah (Cakep). Jumlah pesertanya...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...