Kota Bima, Bimakini.com.- Pendidikan adalah satu di antara media membentuk manusia. Intinya adalah pendidikan membentuk jasmani dan ruhani menjadi paripurna. Namun, realitas yang ada saat ini banyak terjadi tawuran, remaja terlibat mengonsumsi Narkoba, Miras, dan lainnya.
Nah, apa ada yang kurang dari pendidikan itu? Pemerhati pendidikan Agama Islam, H. Alimudin, mengingatkan orang tua dan guru mengenai pentingnya pendidikan akidah dan akhlak pada anak-anak usia dini.
Katanya, anak-anak perlu dikenalkan mengenai Allah malaikat, Rasul, dan ketentuan Allah, dan keimanan pada hari akhirat. Keyakinan kepada Allah dan Rasul harus diimplementasikan dalam bentuk perbuatan nyata melalui ajaran menegakkan shalat wajib lima waktu, zakat, dan mengerti ajaran Islam melalui Al Quran dan Hadis.
Orang tua dan guru, disarankannya lebih banyak memberikan contoh teladan daripada bergaya sebagai pemimpin yang senang memerintah agar anak taat dan patuh. “Kalau kita sudah memberikan teladan pasti akan mudah mengajak anak dan istri kita agar taat kepada Allah,” ujarnya di masjid Al-Huda Karara Kelurahan Monggonao, Selasa (30/10).
Saat ini, katanya, pendidikan karakter atau lebih spesifik lagi pendidikan akhlak penting dikedepankan agar anak tidak kehilangan jatidiri sebagai umat Islam dan bangsa Indonesia. Apalagi, banyak peristiwa perkelahian antar-kampung diawali oleh ulah segelintir anak-anak, remaja, dan pemuda.
“Mereka perlu mendapatkan siraman ruhani. Bahkan, kalau perlu setelah sekolah dasar langsung dibina melalui lembaga pendidikan Pondok Pesantren,” katanya.
Di Pondok, katanya, anak-anak akan mendapatkan bimbingan, sekaligus praktik mengenai shalat yang benar, tatacara pergaulan yang Islamis, suasana belajar Islam yang terjadwal. Kalau anak-anak sudah terbiasa dengan menegakkan shalat, maka tidak akan mudah meninggalkannya karena akhlak dan karakternya sudah terbentuk dengan baik melalui pendidikan pembiasaan di Pondok.
“Kita harapkan suasana kegiatan di Pondok dapat diadopsi orang tua untuk pendidikan anaknya di rumah. Didiklah anakmu belajar shalat pada saat berusia tujuh tahun dan jika pada usia 10 tahun orang tua dibolehkan mengingatkan anaknya dengan keras,” katanya guru SDN 61 Kota Bima ini.
Sesuai tujuan pendidikan nasional, katanya, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuannya untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.