Kota Bima, Bimakini.com.-Apa pentingnya pendidikan karakter bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)? Kepala SMAN 3 Kota Bima, Drs H Abdul Gafar, mengatakan, pendidikan merupakan suatu proses kontinu untuk mengubah jatidiri siswa lebih maju dan berkembang dalam ilmu pengetahuan. Munculnya pendidikan karakter ini dilatarbelakangi semakin terkikisnya karakter sebagai bangsa Indonesia, dan sekaligus sebagai upaya pembangunan manusia Indonesia yang berakhlak budi pekerti mulia.
Dari hal itu, katanya, perlu dicetuskan pendidikan karakter bangsa sebagai wujud pendidikan karakter kebangsaan kepada peserta didik. Dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter seharusnya berintegrasi dengan pelajaran lain dengan memasukkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa Indonesia.
Dikatakannya, pendidikan karakter bangsa dapat dimulai dengan menerapkan kebiasaan baik kepada para siswa berdasarkan nilai moral serta pembiasaan yang sesuai karakter kebangsaan. Para pelajar seharusnya dipertegas dalam proses pendidikannya agar jatidiri atau karakter bangsa tidak hilang.
Implementasi pendidikan karakter bagi SMAN 3 Kota Bima, katanya, terintegrasi pada seluruh pelajaran, termasuk muatan lokal sesuai dengan kekhasannya. Bahkan, dalam silabus nilai-nilai pendidikan karakter tercantum di dalam kegiatan pembelajaran.
Dia menilai pendidikan karakter sangat urgen untuk mendidik siswa dalam pembiasaan yang baik, rutin dan terjadwal, seperti upacara bendera, senam, doa bersama, ketertiban, pemeliharaan kebersihan (Jumat Bersih) dan kesehatan diri.
Selain itu, katanya, perlu ada pembiasaan spontan yakni kegiatan yang tidak terjadwal dalam kegiatan khusus meliputi, pembentukan perilaku memberikan senyum, sapa, membuang sampa pada tempatnya, budaya antrea, mengatasi pertengkaran, saling mengingatkan ketika melihat ada pelanggaran tata tertib sekolah, kunjungan rumah, kesetiakawanan sosial, anjangsana, dan lainnya.
Pembiasaan lain, katanya, adalah keteladanan dalam bentuk perilaku sehari-hari, meliputi berpakaian rapi, berbahasan yang baik dan santun, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, datang tepat waktu, dan lainnya.
“Dengan pembiasaan itu, kita harapkan siswa memiliki karakter kolektif yang bisa mengantar mereka memiliki akhlakul karimah,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.