Kota Bima, Bimakini.com.- Pihak Kepolisian mengungkap data mengenai lima terduga teroris yang tewas ditembak oleh Densus 88 Antiteror di wilayah Dompu, akhir pekan lalu. Satu dia antaranya Dimas Antasari asal lingkungan Sadia II Kelurahan Sadia Kecamatan Mpunda Kota Bima bernama. Pemberitaan itu dilansir tempo.co. Bagaimana kebenarannya?
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK,SH yang dimintai Bimakini.com tanggapan mengaku belum menerima informasi mengenai hal itu. Pihaknya masih menyangsikan kebenarannya dan menduga bukan warga asli Kota Bima.
Menurutnya, bisa saja korban pernah mampir atau menumpang tinggal di Kota Bima, bahkan kemungkinan lain identitas kartu tanda penduduknya dipalsukan.
Meski begitu, tetap akan waspada dan mengantisipasi segela kemungkinan yang terjadi. Masyarakat diimbau segera melaporkan kepada aparat Kepolisian atau pemerintahan terkait apabila menemukan ada orang asing yang mencurigakan dan terlihat tertutup seperti warga lainnya.
“Pelaporan ke RT 1 kali 24 jam untuk tamu atau orang asing itu kalau bisa diefektifkan lagi sehingga bisa mengantisipasi masuknya orang asing sembarangan,” jelas Kapolres, Senin (8/1) siang, di Mapolresta Bima.
Lurah Sadia, Abdul Rajak, SE yang dihubungi mengaku sudah mengecek nama Dimas Antasari di lingkungan Sadia dua usai mendapat kabar dari media massa. Namun, tidak satupun warganya yang bernama Dimas Antasari.
“Yang namanya Dimas Antasari tidak ada, kalaupun ada itu nama anak kecil di Sadia Dua,” jelasnya.
Begitupun ditanya kemungkinan ada orang asing yang pernah datang membuat kartu tanda penduduk (KTP) dan meminta rekomendasi di Kelurahan, diakui tidak pernah ada. Pihaknya telah menerapkan aturan tegas bahwa untuk mendapatkan rekomendasi pembuatan KTP dari kelurahan harus melalui aparat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
“Kalau tidak ada rekomendasi dari RT dan RW kita secara tegas menolak memberikan rekomendasi juga,” tegas Lurah di kantor setempat.
Bahkan, dia mengaku telah mengumpulkan semua Ketua RT dan RW untuk penguatan peran mengontrol semua pendatang diwilayah masing-masing. Saat ini di Sadia pemutakhiran data warga sedang dilakukan, terutama untuk mengontrol pendatang di lingkungan kos-kosan. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.