Bima, Bimakini.com.-Sosialisasi Undang-Undang (UU) tentang Penanaman Modal Kabupaten Bima dihelat di Kecamatan Wawo, Selasa. Warga merespons positif pencerahan mengenai kebijakan penanaman modal dan periodesasi prosedur perizinan penanaman modal.
Kegiatan itu diikuti berbagai elemen masyarakat Kecamatan Wawo itu dan dipandu Hery Setiawan, ST. Saat itu, menampilkan pemateri Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Kabupaten Bima, Drs. M. Natsir, Kasi Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Nur Asyiyah, S.Pd, dan Kasi Promosi dan Kejasama, Syafrudin, SH.
Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Kabupaten Bima, Drs. M. Natsir, mengatakan, pesan yang ingin disampaikan dalam sosialisasi itu berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah dalam menggairahkan investasi pertambangan. “Jika ada investor yang masuk di Kabupaten Bima, hendaknya jangan terburu-buru menilai negatif mengenai apa saja yang berkaitan dengan investasi,” ujarnya di aula kantor Kecamatan Wawo, Selasa (22/1).
Sosialisasi itu, katanya, baru dilakukan pada dua kecamatan, tetapi keinginan kuat dari jajaran KPMD adalahbagaimana sosialisasi itu akan dirasakan oleh warga setiap kecamatan, sehingga mereka tercerahkan.
Namun, kata dia, anggaran belum cukup memadai untuk sosialisasi lebih luas pada setiap kecamatan. “Kalau dana sosialisasi tahun anggaran 2012 ini hanya sekitar 50 juta saja. Dana ini kalau diperhatikan jumlah kecamatan yang ada dinilai masih sedikit,” katanya.
Pada usulan tahun 2013 untuk pelaksanaan tahun anggaran 2014 mendatang, jelasnya, harus lebih banyak lagi, sehingga sosialisasi itu merata pada setiap kecamatan. Bahkan, kalau perlu dilakukan setiap desa di Kabupaten Bima. “Kita berharap usulan tahun ini bisa lebih baik lagi untuk tahun yang akan datang,” katanya.
Tidak hanya itu, katanya, kantor ini melakukan pameran investasi yang digelar di luar daerah yakni, Jakarta, Yokyakarta, dan Jawa Timur. Mungkin pameran itu dilakukan sekali atau duakali untuk memberikan gambaran yang jelang mengenai investasi. Terutama memamerkan potensi investasi di Kabupaten Bima.
Saat ini, potensi yang ingin dikembangkan adalah pertambangan, perikanan, pertanian dan perkebunan. Namun, yang paling bermasalah adalah pertambangan. Tetapi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima tidak ‘patah semangat’ menghadirkan investor pertambangan.
“Semua itu bergantung sikap masyarakat kita, terhadap kehadiran investor. Mungkin selama ini masih kurang informasi, tetapi ke depan kita mengangkat potensi pertambangan sebagai cara cepat untuk meningkatkan hajat hidup masyarakat Bima,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
