Kota Bima, Bimakini.com.- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bima bekerja sama dengan SMPN 1 Kota Bima menggelar Lokakarya Pendidikan Lingkungan Hidup di aula sekolah setempat, Sabtu (16/2) lalu. Kegiatan sehari bertema pendidikan berwawasan lingkungan ini diikuti seluruh guru SMPN 1 Kota Bima.
Kepala SMPN 1 Kota Bima, Drs. Abdul Karim, M.Pd, menjelaskan lokakarya tersebut merupakan tindaklanjut dari penetapan Sekolah Adiwiyata atau sekolah yang berkonsep lingkungan hidup. Diakuinya, pada awalnya SMPN 1 mengelola sekolah dengan konsep bersih dan asri. Terhadap keberhasilan itu, sejak November 2012 BLH menetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata dan mendapatkan pembinaan rutin.
“Awalnya konsep kita hanyalah mencipakan sekolah bersih dan asri, kemudian didorong menjadi sekolah berwawasan ingkungan oleh BLH,” ujarnya.
Dikatakannya, sekolah mestinya bukan semata hanya tempat yang nyaman bagi warga sekolah untuk berinteraksi dan menuntut ilmu, tetapi juga harus menjelma menjadi media untuk belajar mengenai lingkungan dan mencintai lingkungan. Pendidikan mengenal dan berwawasan lingkungan seyogyanya harus dimulai dari sekolah.
Oleh karena itu, katanya, paradigma Sekolah Adiwiyata bukan hanya bersih warga dan lingkunganya, tetapi juga bagaiamana juga mengelola lingkungan tersebut dan menjaganya. Dikatakannya, sekolah bukan hanya bersih karena sampahnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir, tetapi bagaimana sampah tersebut bisa dikelola dan dimanfaatkan menjadi barang yang berguna.
“Kalau bisa tidak ada sampah yang keluar dari sekolah, karena telah dimanfaatkan kembali untuk berbagai barang yang berguna,” ujarnya.
Sekolah berwawasan lingkungan, menurutnya, juga harus terintegrasi dalam kurikuumnya dengan memasukan pelajaran mengenai lingkungan, sehingga siswa memahami tentang lingkungan hidup dan ancaman jika tidak bijak terhadap lingkungan.
“Maka sejak dini sekolah harus mengajarkan pada siswanya dan tentunya guru harus mengawali mengenai pemahaman ini,” pungkasnya.
Kasubdin Pengendaian Lingkungan BLH Kota Bima, Irmawan, mengakui penunjukkan SMPN 1 sebagai Sekolah Adiwiyata karena secara fisik sudah bagus dari sisi penataan taman lingkungan maupun kebersihannya. Pada saat penilaian Adipura beberapa waktu lalu, SMPN 1 menjadi salahsatu titik pantau. “Sekarang kita mendorong agar sekolah ini agar lebih baik dalam pengelolaan lingkungannya,” ujarnya.
Diharapkan sekolah ini memertahakan, meningkatkan dan bisa menjadi sekolah Adiwiyata Nasiona tahun 2013. Untuk mencapainya, warga sekolah termasuk warga sekitar harus berpartisipasi.
Kegiatan itu diisi ceramah dan praktik pembuatan kompos serta pembuatan lubang bio pori. “Melalui kegiatan ini diharapkan guru dapat mengaplikasikan dalam mata pelajaran. Seperti guru seni dan prakarya untuk mata pelajaran melukisr maka wadanya bukan semata kertas, tetapi juga tong sampah,” katanya. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.