Kota Bima, Bimakini.com.-Keberadaan Posko pemenangan masing-masing bakal calon Wali dan Wakil Wali Kota Bima sepekan terakhir kian marak. Terus dibangun hampir pada semua kelurahan. Kondisi itu antara lain disebabkan karena belum ada penertiban dari pihak berkaitan. Akibatnya, tim pemenangan pun terlihat leluasa membangun Posko pada lokasi sesuai keinginan.
Pantauan Bimakini.com, Posko seolah menjadi kewajiban bagi semua tim untuk dibangun. Meski telah berdiri beberapa Posko pada satu tempat yang sama, hal itu tidak mengurungkan tim menambahnya. Dampaknya, seakan ada kompetisi lain disamping Pemilukada yakni kompetisi membangun posko dengan jumlah paling banyak dan bentuk paling megah.
Warga Kelurahan Pane, Suradi, meminta pihak terkait segera mengambil langkah tegas dan menertibkan keberadaan Posko. Dikuatirkan apabila tidak cepat direspons dengan penertiban, maka jumlah Posko akan semakin banyak dan sulit ditertibkan. Apalagi, bentuk Posko yang dibangun tidak mudah dibongkar begitu saja.
“Saya justru menguatirkan kalau ditertibkan setelah semuanya terbangun dengan megah begitu akan memunculkan reaksi dan protes para pendukung,” ujarnya melalui telepon seluler, akhir pekan lalu.
Dia juga mendesak regulasi dan aturan yang membatasi jumlah dan jarak Posko segera dibahas, sehingga bisa sosialisasikan kepada masyarakat. Apabila aturan itu sudah diketahui masyarakat, minimal ada pertimbangan menambah jumlah sehingga tidak perlu penertiban lagi.
Selain itu, diharapkannya kepada masing-masing bakal pasangan calon memberi pengertian para pendukungnya agar tidak saling berlomba membangun Posko. Apalagi, jaraknya berdekatan atau berhadapan dengan kubu bakal calon berbeda. Kondisi itu dikuatirkan muncul gesekan akibat saling terkotak-kotak. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
