Bima, Bimakini.com.- Walaupun mendapatkan bantuan air untuk MCK dari anggota Polres Bima Kabupaten, pekan lalu, masyarakat Desa Samili Kecamatan Woha menggangapnya belum maksimal. Air yang disuplai bukan untuk dikonsumsi sehari-hari.
Kepala Desa Samili berupaya minta bantuan kepada Pemerintah Daerah dan lembaga terkait. Kekeringan melanda Samili sejak bulan Mei lalu belum juga ada perhatian khusus dari pemerintah. Walaupun sudah dilaporkan ke tingkat kecamatan dan daerah, namun hingga kini belum menerima suplai air bersih untuk dikonsumsi.
Kepala Desa Samili, Muhammad Hatta, kepada Bimakini.com Rabu (2/9/2015) mengatakan, kekeringan sumber mataair dialami warganya sudah terjadi sejak bulan Mei, tahun ini lebih parah ketimbang tahun sebelumnya. Diperkirakan kekeringan melanda masyarakat sampai bulan Desember nanti. “Warga mengalami kesulitan mendapatkan air sejak bulan Mei lalu,” ungkap Hatta di kantor setempat.
Walaupun pekan lalu mendapat bantuan air dari Polres Bima, namun belum cukup maksimal untuk kebutuhan masyarakat. Masalahnya, bantuan air itu bukan untuk dikonsumsi, namun untuk MCK. “Bantuan tersebut cukup membantu untuk kebutuhan lain,” katanya.
Dijelaskan Hatta, dari sepuluh dusun di Samili, lima dusun lain sangat kritis mataairnya, bahkan masyarakat harus membeli air di dusun lain untuk kebutuhan sehari-hari. “Ada lima dusun samasekali tidak ada air,” katanya.
Hatta mengaku telah melaporkan ke kecamatan dan daerah terkait kekeringan di desanya sehingga masyarakat kesulitan mendapat air bersih, namun pengaduan tersebut, belum juga mendapat tanggapan dari pemerintah. “Belum dapat suplai air dari pemerintah,” katanya.
Hatta mengaku telah bersurat ke BPBD untuk menyuplai air bersih. “Saya sudah melaporkan ke lembaga terkait,” akunya.
Kepada pemerintah, dia berharap segera menyalurkan air bersih supaya masyarakat tidak kesulitan. Selama ini warga sulit mendaptakan air untuk dikonsumsi. (Herman)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
