Kota Bima, Bimakini.- Apa langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dalam menangani tumpukan sampah berbau busuk yang menutupi badan jalan di kawasan Ule dan Sonco Tengge? Begini reaksi Kepala Dinas Kebersihan dan Badan LIngkungan Hidup Kota Bima, Ir Fakhruraji. Sampah di Ule belum terpikirkan, sedangkan di Sonco Tengge akan ditutup.
Saat dikonfirmasi di halaman kantor Pemkot Bima, Senin (16/01/2017), diakuinya, sampah di Ule belum terpikirkan seperti apa mengatasinya, karena saat ini masih banyak sampah yang dikeluarkan warga pascabanjir dari permukiman. Untuk itu, Dinas belum bisa berbuat banyak mengatasi tumpukan sampah di Ule sampai seluruh sampah di permukiman warga dibersihkan.
Apalagi, kata dia, saat ini terbatas sarana dan prasarana, petugas hanya 60 orang, sedangkan truk hanya 16 unit yang harus melayani 32 kelurahan. “Sebenarnya harus kita batasi pergerakan sampah, tetapi kondisi bencana seperti ini sulit dibatasi. Untuk di Ule nanti kita selesaikan setelah sampah banjir selesai,” terang Fakhruraji.
Di wilayah Sonco Tengge, sebelumnya tempat pembuangan sampah untuk menggeser sampah banjir dari rumah warga pascabanjir memang sudah menutupi sebagian badan jalan. Kondisi itu juga menjadi persoalan, warga sekarang ikut-ikutan buang di lokasi tersebut.
“Jadi sampah dibuang sampai sudah menutupi badang jalan, tetapi akan segera dibersihkan. Saat ini kita masih menunggu alat berat untuk menggeser sampah dan segera akan menutup lokasinya,” jelasnya.
Kapan waktu pembersihan sampah pascabanjir? Jelas Fakhruraji, tidak pakai waktu, tetapi sampai selesai.
Begitu pun saat ditayakan tidak ada anggota TNI yang membantu. “Kita akan lakukan tahap demi tahap kita buat skala prioritas,” pungkasnya. (BK32)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.