Kota Bima, Bimakini.- Hingga kini, stigma Bima di mata nasional masih negatif. Ini karena diidentikkan dengan kekerasan.
Untuk itu, kata Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin, butuh kerja kolektif untuk menghapus stigma itu sedikit demi sedikit. Bima damai adalah mimpi bersama yang harus diwujudkan.
“Kita harus menjawab stigma negatif dengan hal positif,” katanya saat acara Dialog Publik Damai Bima untuk Indonesia; Menangkal Kekarasan, gerakan Radikal dan Terorisme oleh Rumah Cita di aula SMKN 3 Kota Bima, Rabu (27/9/2017).
Rahman juga menyesalkan terjadinya penembakan dua anggota Polisi belum lama ini. Padahal sebelumnya Pangdam Udayana mengajak seluruh komponen masyarakat di Bima untuk bersatu menangkal kekerasan dan mewujudkan kedamaian.
“Namun belum terbukti apakah penembakan itu terkait teroris. Namun, diluar sudah muncul stigma itu,” ujarnya.
Dia mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Rumah Cita, bahwa pemerintah tidak bekerja sendiri untuk melawan stigma negatif tersebut. Kerja kolektif menjadi keharusan untuk mewujudkan kedamaian di Bima.
“Saya bahagia, rumah cita melakukan ini. Saya sepakat ini kerja kolektif. Ini adalah tantangan kedepan bagi kita semua. Ini untuk anak cucu kita semua kedepan. Kita tolak stigma zona merah dan sarang teroris,” ujarnya.
Direktur Rumah Cita, Muhammad Yunus mengajak untuk terus membangun harmoni dengan mengintensifkan dialog. Butuh langkah komprehensif untuk menjawab stigma negatif yang dilekatkan ke Bima.
“Apakah kekerasan yang ada di Bima karena terorisme, radikalisme atau gerakan gelap. Butuh penelitian yang mendalam dan butuh kerja keras untuk membuktikannya,” ungkapnya.
Lanjutnya, Bima harus menjadi rumah bersama. Didalamnya ada kebahagiaan, kesejukan, ketenteraman, serta kesejahteraan. Sebelumnya, Rumah Cita juga menggelar berbagai kegiatan dengan tema konflik sosial.
Hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut, Ketua Forum Umat Islam (FUI) Bima, Ustadz Asikin, Syach FFathurrahman, SAg, MH dari Kementerian Agama dan Kanit Binmas Polres Bima Kota, AIPDA Asnawi. Kegiatan itu diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai unsur, baik pelajar, mahasiswa, OKP, dan Ormas. (BK38)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.