Bima, Bimakini.- Petani bawang merah di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, mulai anjlok. Selama sebulan terakhir harga bawang merah membuat petani menjerit.
“Produksi bawang merah di Kecamatan Belo sangat signifikan, tapi harga terus menurun sebulan terakhir, kami sangat merugi atau shok dengan harga bawang yang kian merugikan ini,” jelas petani bawang merah asal Desa Ngali Fadli, Jumat (28/6).
Kata dia, harga bawang merah saat ini tidak berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan selama proses tanam hingga panen.
“Bulan lalu, harga bawang merah jenis super banja seharga Rp2,6 juga tapi sekarang turun sampai harga 1,6 juta,” katanya.
Sementara bawang merah baru produksi yang kecil bulan sebelumnya seharga Rp2 juta, tapi setiap minggunya terus turun, inilah yang membuat petani semakin meradang. “Ukuran kecil turun hingga harga 1,3 juga, harga ini tidak sebanding dengan biaya yang kami keluarkan dengan tenaga dan waktu,” ujarnya.
Kata dia, menurunnya harga bawang merah yang baru di produksi karena persediaan yang begitu banyak, dimana tengkulak semakin banyak keluar masuk lahan pertanian. “Banyaknya produksi petani, membuat harga terus menurun, ini juga tidak terlepas dari permainan pedagang yang mempermainkan harga bawang merah,” katanya.
Dia berharap kepada pemerintah supaya menstabiokan harga bawang merah terutama di Bima ya g terus memproduksi bawang berkualitas. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.