Bima, Bimakini.- Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin mempertayakan indikator kepuasan masyarakat selama kepemimpinan Dindah-Dahlan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima. Faktanya angka kemiskinan jauh dari target, malah meningkat.
Sementara indikator keberhasilan pemimpin itu, kata Rafidin, mampu menurunkan angka kemiskinan selama lima tahun kepemimpinannya. “Apa menjadi indikatornya, ini kan aneh saja, disisi lain angka Kemiskinan stagnan,” kata duta PAN ini.
Fakta di lapangan jelasnya, ditahun 2019 target Pemkab Bima mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar 0.26 persen. Kenyataannya hanya diangka 0.08 persen.
Bukti lainnya, kata dia, meningkatnya angka Kemiskinan melalui data penerima bantuan PKH setiap tahun. Diperkuat lagi dengan penambahan angka Kemiskinan melalui data penerima JPS.
Menurut mantan jurnalis itu, keberhasilan Dinda membangun Kabupaten Bima hanya pada pengakuan saja. Tidak pada realitasnya dan ini menjadi pertayaan besar bagi masyarakat.
Pertayaan lainnya, kata dia, kemana arah anggaran Rp 1,9 triliun setiap tahunnya untuk pembangunan di Kabupaten Bima. Padahal tujuan dari perencanaan dan pembangunan salah satunya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Rafidin menuding kepemimpinan Dindah-Dahlan gagal selama empat tahun. Karena dari berbagai indikator pembangunan tak satu pun ada outputnya bagi rakyat. Sementara yang nampak hanya membangun taman panda saja. (DED)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.