Bima, Bimakini.- Kapal Feri dari Flores membongkar muatan di bibir pantai Desa Kananta, Kecamatan Soromandi, Rabu. Diduga karena kondisi cuaca buruk dan derasnya arus, sehingga menepi di perairan Bima.
Salah seorang warga, Alamsyah mengatakan, ketika hendak pergi melaut, melihat kapal yang tidak dikenal sedang bongkar muatan yang berisi sapi. Selang beberapa saat, datang lagi beberapa warga dengan tujuan melihat perahu mesinnya yang diparkir sekitar area itu. Namun, dengan adanya peristiwa tersebut, semua yang ada disitu menaruh rasa penasaran.
“Akhirnya, dikasih tahu juga beberapa warga yang lain untuk melihat kejadian yang mengejutkan tersebut,” katanya, Rabu (20/1).
Warga lain, Andi Gunarso, SPd juga mengatakan, adanya kejadian tersebut, warga merasa penasaran dan menanyakan pada petugas kapal yang bongkar sapi. Namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dan meyakinkan. Akhirnya beberapa saat setelah itu, warga lain datang dan suasana berlangsung ramai, bahkan Pemerintah Desa pun ikut hadir.
“Masih dalam situasi keramaian warga, datang dua mobil truk dengan tujuan angkut sapi tersebut. Namun saat warga mau menghapiri mobil tersebut, langsung putar balik dan lari. Kejadian itu, membuat warga khawatir ada kenakalan yang terjadi pada pembokaran muatan di luar pelabuhan itu,” katanya dengan nada heran penuh rasa penasaran.
Melihat situasi tersebut kata Andi sapaan akrabnya, langsung hubungi pihak Polsek Soromandi untuk melihat keadaan di lapangan. Terhitung beberapa saat setelah itu, datang pihak Polsek dan diikuti mobil truk yang putar balik tadi.
“Untuk keamanan dan kenyamanan bersama, akhirnya kejadian tersebut dilimpahkan ke Kepolisian untuk menyelesaikannya. Akhirnya, sapi yang berjumlah 32 ekor tersebut, dibawa dan diamankan oleh Kepolisian untuk diperiksa kelengkapan suratnya,” tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Bima Kabupaten, Adhar, SSos mengatakan, setelah diperiksa orang yang membawa sapi tersebut, ternyata sapi punya orang Bima yang di beli di Maumere Sumba. Pembongkaran dilakukan di luar Pelabuhan atau di bibir pantai Desa Kananta, karena arus gelombang yang tidak memungkinkan untuk sampai pada Pelabuhan Bima.
“Sapi tersebut berjumlah 32 ekor, dibeli di Maukere Sumba oleh warga asli Bima berjumlah empat orang untuk proses penggemukan,” katanya saat dikonfirmasi oleh media ini di ruang kerjanya.
Setelah kelengkapan surat diperlihatkan, sapi tersebut dibongkar di kandangnya di Desa Risa, Kecamatan Woha. Masalah tersebut, tidak ada yang kuatirkan lagi. Sapi tersebut dalam situasi aman, tertib dan bersurat lengkap. Tapi jika ada yang merasa kehilangan sapi bersamaan dengan kejadian itu, bisa datangi kandangnya untuk melihat langsung.
“Secara administrasi, kelengkapan suratnya berupa rekomendasi Dinas Peternakanan dan Kesehatan Hewan, daftar berat badan sapi, lampiran pengujian sampel dari Dokter hewan, asal usul ternak dan hasil pengujian laboratorium,” pungkasnya. (BE10)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.