Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia.
Dompu, Bimakini. – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Dompu menyayangkan dan mengecam pernyataan Menteri Agama (Menag) terkait analogi suara azan dengan suara gonggongan anjing.
“Analogi itu sunguh tidak pantas dan tidak tepat serta sangat menyakitkan umat Islam yang selama ini tengah banyak diperhadapakan oleh persoalan kebangsaan yang menimpanya,” kata Sekjen KAHMI Dompu, Suherman., Jumat (25/02/2022).
Menurutnya, harusnya Menteri Agama lebih berhati-hati dan bijak dalam memberikan sebuah pernyataan di hadapan publik. Dengan kewenangan yang dimilikinya, silahkan Menteri Agama mengatur soal pengeras suara di Masjid. Meski itu juga sesuatu yang berlebihan.
“Suasana keharmonisan umat betagama selama ini sudah baik, jangan dirusak lagi dengan pernyataan-pernyataan kontroversial,” tegasnya.
Untuk itu, dia berharap kepada para pejabat di negeri ini agar tidak membuat gaduh dan kontroversi. Bekerjalah sesuai tupoksi. Tidak aneh-aneh dengan membuat kebijakan atau pernyataan-pernyataan yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sekarang ditengah pandemi ini, situasi bangsa tengah sulit. Hutang negara bertambah, harga-harga melambung tinggi. Mestinya harus fokus menangani persoalan itu secara bersama-sama,” ucapnya.
Melalui Majelis Wilayah KAHMI NTB yang akan mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KAHMI di Batam pada 25 sampai dengan 27 Februari ini. MD KAHMI Dompu meminta agar dalam forum rakor itu juga dibahas dan dicarikan solusi bersama atas persoalan kebangsaan dan keumatan yang melanda negeri akhir-akhir ini.
“Secara khusus, di forum rakor itu meminta kepada Majelis Nasional KAHMI agar memberikan pernyataan sikap atas pernyataan Menteri agama tersebut. Sebagai organisasi yang menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keumatan, KAHMI secara nasional harus mengutuk pernyataan menteri agama itu,” tegasnya. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
