
Kepala Kesbangpol Kota Bima, Dr Muhammad Hasyim
Kota Bima, Bimakini.- Untuk mengatasi potensi konflik atau masalah sosial yang ada di Kota Bima perlu adanya kolaborasi. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri untuk menyelesaikan masalah yang ada, namun mengajak elemen lainnya terlibat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bima, Muhammad Hasyim menyampaikan, paradigma pengelolaan pemerintah saat ini sudah berbeda. Apalagi dengan perkembangan informasi yan begitu cepat.
Di Kota Bima sendiri setidaknya ada tiga potensi masalah yang dihadapi, yakni konflik sosial, narkoba dan radikalisme atau terorisme. Maraknya Narkoba dan miras juga menjadi salah satu penyulut terjadinya konflik.
Radikalisme dan terorisme di Kota Bima tidak terlihat secara sporadis, namun senyap. Ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu muncul kepemukaan. Penguatan kolaborasi penting dilakukan untuk membendunggerakan radikalisme.
Masyarakat, kata Hasyim, harus mulai dididik untuk memiliki empati atau kepedulian sosial terhadap masalah yang dihadapinya. Karena pemerintah juga tidak bisa melakukannya sendiri bersama aparat penegak hukum.
Sementara itu, Direktur Lembaga Bina Damai dan Resolusi Agama (Lembidara) Bima, H Eka Iskandar mengatakan, perlu kerjasama untuk menyakinkan publik di luar, bahwa Bima daerah aman. Penangkapan teroris misalnya, tidak pernah mengganggu aktivitas sosial maupun kegiatan ekonomi masyarakat.
Pemerintah Kota Bima perlu mengajak elemen-elemen penting seperti Polri dan TNI serta tokoh masyarakat untuk melakukan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan persoalan. IAN
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
