Bima, Bimakini.com.- Sebanyak 120 siswa yang tergabung dalam gugus IV Kecamatan Wawo mengikuti prosesi khataman masal di halaman SDN Kombo, Rabu (6/6). Kegiatan yang dihadiri Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST, Camat Wawo, Drs Muhammad Rum, Kepala UPT Dinas Dikpora Kecamatan Wawo, Rusdin Hima, S.Pd, anggota DPRD Kabupaten Bima.
Prosesi khataman diawali pengantaran peserta khatam dengan iringan hadrah, shalawat oleh santri yang dikhatam, kemudian pembacaan Al-Quran oleh qari terbaik Provinsi NTB dari Kecamatan Sape.
Ketua panitia khataman, Ramli, S.Pd, mengatakan, khataman ini merupakan yang pertama dilaksanakan gugus IV dan ke depan akan digelar lebih luas lagi, yakni se-Kecamatan Wawo. Oleh karena itu, peserta hanya terbatas pada beberapa sekolah yang ada di Desa Raba dan Kombo.
“Khataman ini sebagai implementasi dari Program Pemerintah Kabupaten Bima dalam bidang keagamaan yakni Pembumian Al- Quran dan Magrib Mengaji,” katanya.
Saat ini, katanya, setiap sekolah telah melaksanakan program TPQ di sekolah, sehingga anak-anak harus bisa mengaji. “Kita berharap ke depan akan kita tingkatkan lagi, sehingga seluruh anak-anak yang bisa baca Al-Quran akan dikhatam secara massa di Kecamatan Wawo,” katanya.
Bupati Bima, H Ferry Zulkarnain, ST, mengatakan khataman merupakan bagian dari program pembangunan bidang keagamaan. Rangkaiannya diawali program Membumikan Al-Quran. Ada juga program Jumat Khusu, bantuan kepada masjid, remaja masjid, dan kegiatan keagamaan lainnya. Namun, pada bulan Ramadhan remaja masjid terlihat aktif melakukan berbagai kegiatan, tetapi setelah berakhir Ramadhan hilang.
“Padahal, kegiatan Jumat Khusu itu bisa dimintai bantuan kepada remaja masjid, seperti memalang jalan jika waktu Jumat sudah masuk sesuai yang disepakati bersama,” katanya.
Program Pembumikan Al-Quran itu, katanya, rangkaiannya berbagai kegiatan, seperti belajar Al Quran di TPQ, khataman Al Quran, Seleksi Tilawatil Quran (STQ), Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ), pembinaan dewan hakim, pengaderan ulama, dan lainnya.
“Saya salut dengan inisiatif yang dilakukan jajaran pendidikan di Kecamatan Wawo. Saya ditodong untuk datang dalam acara ini dan saya langsung mengiyakan. Karena inilah yang kita harapkan. Apalagi, tidak semua anak-anak dikhatam di tingkat Kabupaten Bima,” katanya.
Katanya, program pengaderan ulama harus dilakukan. Jangan sampai kader ulama itu hanya didominasi orangtua, padahal yang diperlukan ke depan adalah munculnya generasi muda yang siap membimbing umat.
“Kalau kader terputus siapa yang kita harapkan menjadi ulama pada masa yang akan datang. Karena itu kita terus meningkatkan pengaderan ulama itu,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.