Bima, Bimakini.com.-Buntut bentrok antarwarga Samili, Kalampa, dan Dadibou Kecamatan Woha memicu terjadinya pengungsian warga. Mereka kuatir akan menjadi korban penyerangan.
Hingga Rabu petang, sebagian besar warga Dadibou memilih mengungsi ke luar desa. Hal itu karena merebak kabar akan ada serangan balik dari warga Samili dan Kalampa, buntut tewasnya Sukarman.
Sukarman tewas diduga akibat peluru Senpi rakitan saat pertikaian berlangsung. Selain Sukarman, ada juga korban luka, sekitar 12 orang. Warga Dusun Godo Desa Dadibou juga ikut mengungsi.
Warga Dadibou memilih mengungsi ke luar desa, kuatir ada penyerangan balik dari warga Samili dan Kalampa menyusul tewasnya Sukarman. “Biasanya kalau ada yang mati, ada serangan balik,” duga seorang ibu.
Warga mengungsi sembari membawa barang-barang yang bisa dipikul atau ditenteng. Terutama pakaian yang bisa dibawa, surat-surat berharga dan lainnya. Warga mengungsi dengan menggunakan sepeda motor dan mobil pick up.
Rumah-rumah warga dikunci rapat-rapat. Kebanyakan yang pergi mengungsi kaum perempuan dan anak-anak sementara laki-laki tetap berada di kampung, menghadapi serangan balik dari warga Samili dan Kalampa.Hingga pukul 18.00 WITA, motif penganiayaan terhadap A. Hafid tersebut belum diketahui persis. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.