Bima, Bimakini.com.- Warga Kecamatan Lambitu berharap ketegasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, terutama melalui Dinas Kehutanan (Dishut) agar serius melindung areal sejumlah sumber mataair. Masalahnya, pada musim kemarau semakin sulit mendapatkan air bersih, terutama Desa Kaowa dan Desa Teta.
Warga Desa Teta, Abdurrahman, mengatakan sebenarnya di Lambitu sangat banyak sumber mataair yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan kebutuhan air minum, tetapi areal hutan sekitar sumber mataair tidak dilindungi, sehingga menyebabkan debit air berkurang.
Beberapa puluh tahun lalu, katanya, air di sungai sekitar Desa Teta termasuk Desa Kaowa sebelum dimekarkan terjaga dan selalu mencukupi untuk kebutuhan air bersih dan pengairan lahan pertanian. Namun, sumber mataair kurang dilindung sehingga banyak yang hilang, sedangkan yang masih tersisa airnya tidak sederas seperti masa lalu.
“Kita berharap ada kepedulian kolektif menjaga areal lindung bagi sumber mataair. Saya sudah bicarakan dengan KUPT Dinas Kehutanan Lambitu, Agus Salim dan merespons positif keinginan bersama itu,” ujarnya melalui telepon seluler, Senin (14/1).
Hal senada dikemukakan Kepala Desa Kaowa, Junaidin HM. Yunus. Perlindungan mata air itu mendesak dilakukan, karena Kaowa pada musim kemarau selalu merasakan kesulitan air bersih. Dulu Oi Wau memberikan kontribusi untuk mencukupi pasokan air buat warga, tetapi beberapa tahun terakhir selalu kekurangan karena debit air pada musim kemarau semakin menurun.
“Kita memiliki keinginan yang sama untuk menanam pohon penyimpan air pada beberapa sumber mataair. Bahkan, kita ingin membuat Peraturan Desa agar areal 100 meter sekitar sumber mataair dijaga dan dilestarikan hutan lindung,” katanya di Lambitu, Minggu (13/1).
Dia mengaku, saat ini ada bantuan perpipaan untuk mengalirkan air bersih untuk kebutuhan warga Desa Kaowa, tetapi hasil survai air itu belum mencukupi karena debetnya terlalu kecil. Bantuan perpipaan satu inci sebanyak 25 batang dan 150 matang untuk dua inci. “Kita berharap dengan sama-sama menjaga sumber mata air, terutama zona aman untuk perlindungan mataair, Kecamatan Lambitu tidak lagi kekurangan air, terutama pada musim kemarau,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.