Bima, Bimeks.-
Rapat klinis pembahasan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2013 hanya dua hari. Durasi waktu itu dinilai tidak cukup. Apalagi, untuk menghasilkan pembahasan yang berkualitas. Namun, rentang waktu itulah yang disediakan Badan Musyawarah (Banmus).
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bima, Ilham Yusuf, mengatakan dua hari sebenarnya tidak mencukupi untuk menuntaskan secara menyeluruh dan mendalam masalah perubahan APBD 2013. Apalagi, untuk komisinya membidangi delapan instansi.
“Dua hari itu tidak cukup, namun yang atur jadwal adalah Banmus. Ini tentu tidak bisa maksimal membaca perbahan APBD,” katanya kepada Bimeks di Sekretariat Dewan, Rabu.
Dari delapan SKPD yang bermitra dengan Komisi IV, kata dia, Dinas Dikpora yang paling banyak perubahannya, sedangkan Dinas Kesehatan hanya sedikit. Usulan APBD Perubahan di Dikes hanya penambahan insentif 16 dokter, rehabilitasi dua Puskesmas dan pengadaan genset. “Untuk gizi buruk dan kurang tidak masuk. Mengapa hal urgen tidak dimasukkan dalam prioritas?” tanyanya.
Dikatakannya, ada problema dalam meningkatkan anggaran untuk hal prioritas, seperti halnya penanganan Balita kurang gizi. Hal ini disebabkan karena pendapatan daerah sangat sedikit. Hal itu terlihat dalam APBD Perubahan 2013. “Pendapatan Asli Daerah sangat kecil sekali, namun dapat menyiasati anggaran dengan mengambil dari pos-pos yang kurang mendesak,” katanya.
Dijelaskannya, dalam penanganan Balita kurang gizi, alokasi anggaran bisa geser dari pos lainnya. Itu jika ada niat pemerintah untuk menuntaskannya. Peningkatan anggaran untuk penanganan 5.896 Balita tidak bisa hanya menyalahkan Dewan. Namun, eksekutif juga harus mengusulkannya.(BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.