Bima, Bimakini.- Aliansi Mahasiswa Padolo Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, demo di depan Kantor Desa setemapat, Kamis (27/2). Mereka menduga Kades tidak transparan dalam penggunaan anggaran Desa tahun 2019.
Korlap aksi, Lalas Kurniawan, mengatakan, penggunaan Dana Desa yang tertuang dalam APBDes tahun 2019 tidak terbuka. Bahkan ada indikasi konspirasi.
Mereka juga menyorot soal rencana pembayaran utang anggaran proyek tahun 2019 menggunakan dana 2020. “Kami menolak keputusan Kepala desa dan BPD untuk membayar utang anggaran pembanguan proyek di tahun 2019 yang dibebankan pada anggaran tahun 2020,” katanya.
Sementara Kades Padolo, Lukman, SE, menanggapi aspirasi tersebut. Sebagai pemimpin menerima kritik yang membangun, asal jangan mengganggu dan menghambat proses membangun Desa Padolo.
“Dalam penetapan program kerja diawali musyawarah tingkat dusun dan tingkat desa bersama BPD, kemudian diwujudkan dalam tim RKPDes,” terangnya.
Kata dia, anggaran DDA bersumber dari APBN dan ADD bersumber daerah. Sebagai bentuk transparansi, dibuatkan informasi anggaran. “Kami pajang semua pelaksana program desa dan RAB dijelaskan secara umum, bukan secara rinci,” katanya.
Dia mengaku, pihaknya sudah transparansi. Bahkan setiap acara desa, tetap disosialisasikan. “Informasi tidak bisa kami bocorkan, karena itu dokumen negara yang wajib periksa Inspektorat, biaya pajak dan biaya lainya terhitung bukan kami yang potong,” ujarnya.
Pemdes, kata dia, bekerjasama dengan karang taruna untuk bangun lapangan. Dalam pelaksanaan program, ada pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.