Kota Bima, Bimakini.com.- Program Pembumian Al-Quran dan Magrib Mengaji itu merupakan ikhtiar membangun dan menyiapkan generasi Qurani. Oleh karena itu, jangan sampai tujuan mulia itu dinodai oleh persoalan yang merenggangkan silaturrahim dan perpecahan.
Demikian dikemukakan Wakil Wali Kota Bima, H. A. Rahman, SE, saat pembukaan MTQ Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur, Selasa (1/5) malam.
“Jadi MTQ ini selain sebagai ajang silaturrahim juga untuk membangun kebersamaan menyiarkan ajaran Islam. Siapa tahu dengan kegiatan ini timbangan amalan kita lebih baik,” ujarnya.
Apa yang memicu perpecahan itu? Kata Rahman, satu di antaranya adalah masalah dana. Jika tahun lalu dana APBD yang disiapkan sebesar Rp10 juta, tetapi tahun ini naik sekitar seratus persen lebih. Dana itu tidak utuh sebesar Rp25 juta, namun harus dipotong pajak dan PPN.
Tujuan suntikan dana itu, jelasnya, sebagai spirit kepada panitia agar meningkatkan hadiah, karena selama ini hadiah untuk pacuan kuda lebih besar daripada hadiah bagi qari dan qariah, hafiz dan hafizah yang berprestasi.
Warga juga diingatkan agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang merusak balutan kebersamaan dan silaturrahim yang terjadi selama ini. Jangan sampai terjadi fitnah memfitnah.
“Saya tegaskan niat kami bagaimana suasana keagamaan di Kota Bima ini lebih semarak dan bisa membentuk masyarakat madani yang menjunjung tinggi nilai-nilai Qurani,” katanya.
Dia mengharapkan warga lebih cerdas menyikapi isu-isu yang tidak benar yang merusak tatanan kebersamaan yang dijalin dengan baik selama ini.
Pelaksanaan Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Kota Bima, merupakan implementasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bima menyukseskan program Pembumian Al-Quran, Magrib Mengaji, dan Kota Bima Gemar Berzakat.
Sebelumnya, Lurah Lampe, Sri Sumartina, S.Sos, melantik Dewan Hakim dan Dewan Juri. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.