Bima, Bimakini.com.- Ikhtiar guru menghadirkan Aris Munandar siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (M.Ts.N) Wawo Kabupaten Bima agar bisa mengikuti Ujian Nasional (UN), Senin (23/4) lalu, gagal. Justru siswa itu lari tunggang-langgang menghindar ajakan beberapa guru yang mendatanginya di rumahnya di Desa Kambilo. Mengapa?
Aris yang lahir di Kecamatan Sape ini, masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) Provinsi NTB untuk mengikuti UN tahun 2012 ini. Namun, entah mengapa mendadak tidak mau mengikuti UN. Sulit menguak keengganan Aris mengikuti UN yang dimulai secara serentak di Indonesia.
“Kami sudah berusaha secara maksimal menghadirkan Aris agar bisa mengikuti UN, tetapi gagal dan orangtua Aris juga tidak bisa memberikan keterangan,” ujar Kepala MTsN Wawo, Ismail, S.Ag, di madrasah setempat, Selasa (24/4).
Dia mengaku sudah mengerahkan guru sejak sebulan sebelum UN agar Aris mau mengikuti les, tetapi selalu absen. Bukan hanya itu, usaha guru terus dilakukan hingga pada hari pertama UN. Sejak pagi ada beberapa guru yang ditugaskan mendatangi rumahnya, tetapi Aris lari terbirit-birit meninggalkan rumahnya.
“Hari kedua UN kita tidak lagi berusaha karena absen hari pertama praktis telah kehilangan nilai. Jadi kita sulit untuk menolongnya lagi,” katanya.
Bagaimana dengan pelaksanaan UN di Sub- Rayon III Kabupaten Bima? Kata Ismail, ada tiga madrasah yang tergabung mengikuti UN di MTsN Wawo, yakni MTs Raba dan MTs An-Nur Kawae Maria Utara. Untuk MTsN Wawo sebanyak 79 peserta dan satu di antaranya absen, sehingga hanya 78 peserta saja. Pada MTs Raba 25 peserta dan MTs An-Nur 12 peserta.
Peserta UN Sub-Rayon III, katanya, menggunakan tujuh rungan dan pengawasan silang penuh dengan guru Rayon III. “UN ini merupakan tahap akhir dari seluruh proses pembelajaran dari kelas I-III. Kita berharap peserta bisa lulus semua, meski satu siswa dinyatakan tidak lulus karena tidak mengikuti UN,” katanya.
Hal senada dikemukakan Pengawas SMP/MTs Kabupaten Bima, H. Anwar Tayeb, S.Pd. Seluruh proses kegiataan UN berlangsung aman, tertib, dan sesuai aturan petunjuk teknis.
Hingga kini belum ada kendala teknis mulai dari pengambilan soal di Polres Kabupaten Bima di Panda oleh guru bersama aparat Kepolisian.
“Kita berharap berlangsung lancar semua dan tidak ada halangan, sehingga diharapkan siswa dapat mengikuti UN dengan baik. Kita semua berharap lulus semua karena soal juga sudah dipelajari dari kelas I-III,” katanya di MtsN Wawo, Selasa.
Hanya saja, kata dia, persentase soal dari kelas I hanya diambil 20 persen, kelas II sebanyak 30 persen dan kelas III 50 persen. Untuk melengkapi semua itu siswa juga telah dibekali dengan les tambahan dan lainnya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
