Kota Bima, Bimakini.com.- Anda pernah mengintip bagian atas kubah Masjid Raya Al-Muwahidin Kota Bima? Lafaz Allah pada ujung kubah tumbang sejak peristiwa angin kencang bulan lalu dan hingga masih dibiarkan begitu saja. Wali Kota Bima, HM. Qurais, mengaku sedih melihat kondisi itu.
Ungkapan rasa itu disampaikannya saat pengukuhan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima, Senin (23/4) lalu, di aula kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
Dikatakannya, tidak satupun umat Islam yang melihat lafaz itu tidak sedih, apalagi dibiarkan begitu saja sampai saat ini. Beberapa bulan lalu sudah menghubungi pengurus yayasan dan panitia pembangunan masjid agar segera menghubungi pelaksana proyek untuk memerbaiki, karena itu sangat memalukan dan merusak citra umat Islam.
Katanya, jika susah dan tidak ada ahli memerbaiki lafaz yang tumbang itu, Qurais sangat berharap agar bisa ditutup dengan kain untuk sementara waktu, karena merupakan symbol kebesaran umat Islam di atas segala-galanya. “Saya sedih melihat lafaz itu, sangat memalukan bagi kita umat Islam, kok itu dibiarkan begitu saja, minimal ditutup dengan kain,” ungkapnya.
Informasi yang diperolehnya, sampai saat ini, bahwa panitia sudah mengubungi pelaksana, namun sampai saat ini belum juga dating. Bahkan, Qurais siap menjemputnya jika pelaksana proyek sudah tidak memiliki uang transportasi. Tidak hanya itu, dia juga memertanyakan status pembangunan itu apakah sudah diserahterimakan kepada yayasan atau masih dalam tahap perawatan.
Dikatakannya, jika masih dalam tahap perawatan dan belum serahterima sesuai perjanjian kerja, sebaiknya yayasan minta bantuan Kepolisian dan Kejaksaan untuk menjemput pelaksana proyek itu. Dia mengharapkan agar itu bisa diselesaikan secepatnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.