Kota Bima, Bimakini.com.- Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP, mengingatkan tenaga pendidik, termasuk lembaga Pendidikan Non-Formal dan Informal (PNFI), agar selalu meningkatkan kompetensi. Hingga saat ini, Kota Bima kelebihan sebanyak 260 guru, sehingga perlu tenaga yang berkompeten dan profesional.
Dikatakannya, beberapa tahun ke depan pemerintah akan semakin selektif saat menjaring tenaga pendidik. Hal itu karena kualitas pendidik sangat memengaruhi mutu output atau peserta didik. Apalagi, sudah diawali sejumlah regulasi khusus seperti Undang-Undang (UU) Guru dan Dosen.
“Jadi, guru wajib hukumnya selalu meningkatkan kompetensi, termasuk pada satuan PAUDNI. Guru harus lebih smart, mengimbangi setiap perubahan perkembangan sistem pendidikan,” katanya saat pelatihan tutor PAUD di Rontu, Kamis.
Menurutnya, selama ini tenaga pengajar di Indonesia, termasuk Kota Bima, banyak yang manja dengan sistem yang diterapkan pemerintah. Jauh berbeda jika dibandingkan di luar negeri, mengutamakan sikap profesional dan kompetensi. Di luar negeri, umumnya tenaga pendidik dikontrak (tenaga outsourching), sehingga mau tidak mau harus berpacu dengan kompetitor lain. “Kalau di luar negeri ada target, sama seperti pemain bola yang ditranfer dengan nilai mahal, ada target dalam satu musim misalnya harus cetak 50 gol, demikian juga guru harus bisa memertahankan dan menunjukkan kompetensinya,” katanya.
Dikatakannya, evaluasi pemerintah terhadap program sertifikasi merupakan isyarat tegas bagi pendidik untuk selalu meningkatkan kualifikasi dan kompetensi. Guru masa kini bukan lagi pahlawan tanpa jasa, namun sudah diperhatikan pemerintah.
“Kami prediksi, nanti akan banyak pengangguran dari bidang pendidikan dan kesehatan, sehingga diperlukan upaya memertahankan kompetensi. Guru tidak boleh berhenti belajar dan berkreasi, harus bisa beradaptasi dengan metode pembelajaran saat ini,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.