Kota Bima, Bimakini.com.- Jajaran Sekolah Dasar Negeri (SDN) 72 Kota Bima mengharapkan Pemerintah Kota Bima agar menambah pembangunan satu lokal ruangan guru. Masalahnya, selama ini sekolah itu masih menggabungkan ruangan guru dengan kantor. Padahal, ruangan itu sudah tidak mampu menampung jumlah guru di sekolah itu.
Kepala SDN 72 Kota Bima, H. Anwar, S.Pd, membenarkan keluhan mengenai keberadaan khusus ruangan guru karena jumlah guru sekitar 22 orang, sedangkan ruangan kantor juga banyak kegiatan untuk pelayanan administrasi dan lainnya. Untuk ruangan belajar-mengajar (RBM) pada sekolah itu sudah mencukupi dan sudah tidak ada persoalan.
“Kita berharap ada penambahan satu lokal ruangan guru, karena mereka sangat membutuhkan ruangan khusus untuk istirahat dan persiapan administrasi mengajar, dan lainnya,” ujarnya di Kelurahan Penatoi, Minggu (5/8).
Tidak hanya itu, katanya, atap sekolahnya terutama kayu kap, usuk, dan kayu reng mulai dimakan raya. Rayap itu naik melalui tembok maupun melalui kayu, sehingga dikuatirkan kropos. “Kadang kita harus menghancurkan jalur terowongan yang dilalui rayap agar tidak sampai tembus ke atap menghancurkan kayu kap, usuk, dan lainnya,” katanya.
Selama bulan Ramadan, kata dia, sekolahnya telah melaksanakan kegiatan mengenai ke-iman-an dan ketaqwaan (Imtaq) selama seminggu dan serentak dilakukan di Kota Bima. Fokus kegiatan adalah belajar mengenai pendidikan agama sekaligus praktik shalat, tata cara berwudhu, hafal ayat-ayat pendek, doa-doa pendek, dan ceramah agama, dan lainnya.
Kegiatan itu, katanya, diikuti sekitar 100 lebih siswa kelas I hingga kelas VI. Dalam kegiatan praktik siswa dibimbing langsung oleh guru. “Kita berharap dengan bekal sederhana itu anak-anak bisa memraktikannya dalam kehidupan sehari-hari di mushalla dan masjid di lingkungan masing-masing,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.