Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Kesamaan Persepsi Soal Kualitas dan Prestasi Siswa Dibahas di Wawo

Bima, Bimakini.com.-   Jajaran pendidikan di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima menyimpan obsesi tersendiri untuk meningkatkan kualitas dan prestasi akademik dan nonakademik pada siswa Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atss/Madrasah Aliyah.

Tahun ajaran 2011/2012 lalu mampu meloloskan dua siswa mengikuti olimpiade MIPA, tetapi obsesi tahun 2012/2013 harus lebih baik lagi.
Kesamaan persepsi meningkatkan kualitas dan prestasi siswa itu menjadi topik utama dalam pertemuan koordinasi di SDN 02 Maria, Selasa (11/9).
“Saat rapat koordinasi itu, kita punya keinginan besar untuk bersama memajukan pendidikan di daerah dataran tinggi Wawo,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Dikpora Kecamatan Wawo, Rusdin Hima, S.Pd di Wawo, Selasa siang.
    Tidak hanya itu, jajaran UPT Dinas Dikpora Wawo memiliki kepedulian terhadap budaya dan pendidikan karakter. Dari hasil pertemuan itu disepakati membuat jadwal apel bersama UPT Dinas Dikpora dengan jajaran Muspika  berkeliling sekali dalam sebulan, khusus SPM/MTs, SMA dan Madrasah Aliyah (MA).
“Soal inspektur upacaranya, boleh Kepala UPT Dinas Dikpora maupun dari Camat, Koramil maupun dari Polsek Wawo,” katanya.
Dalam amanat upacara itu, jelasnya, lebih ditekankan pada pentingnya pembinaan karakter bangsa. Karakter menjadi sangat penting bagi suatu bangsa karena ia adalah kombinasi dari kualitas-kualitas, khusus masyarakatnya yang akan membuat bangsa tersebut berbeda dari bangsa lainnya.
    Makna karakter bangsa itu, jelasnya, adalah  tindakan atau tingkah-laku seseorang. Jadi, seseorang disebut berkarakter bila tingkah-lakunya sesuai dengan kaidah moral.
    “Bangsa  Indonesia dikenal dengan Bangsa yang memiliki prinsip ideologi kebangsaan yang eksklusif, berkebudayaan tinggi, memiliki tata krama, sopan santun, toleransi, gotong-royong, semangat juang, dan nasionalisme tinggi. Hal inilah yang menjadi jati diri bangsa Indonesia yang berakar dari pengkajian kebudayaan nenek-moyang kita,” katanya.
Dia mengharapkan arah pendidikan ini bukan hanya sekadar pencapaian kualitas pendidikan dan prestasi, tetapi juga mendidik tunas bangsa ini untuk menghargai budaya dan karakter bangsanya sendiri. (BE.13)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

CATATAN KHAS KMA

  NAMANYA Tengku Jubair. Rasanya agak asing juga, ada orang Bima yang yang namanya seperti itu. Anda tahu, nama itu biasanya dipakai oleh bangsawan...

CATATAN KHAS KMA

SEPERTI biasa, Ahad saya kerap mengikuti jalan pagi bersama Sahabat HMQ di bukit Jatiwangi. Keliling bukit dengan udara segar, pastilah sehat bagi kesehatan. Begitu...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rehabilitasi Masjid Besar Nurul Hidayah Kecamatan Wawo masih membutuhkan dana sekitar Rp150 juta. Rinciannya,  pembelian kubah jadi sekitar Rp90 juta dan bagian...