Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Dua Terduga Teroris Poso Berasal dari NTB

Jakarta, Bimakini.com.-Dua dari empat terduga teroris yang diamankan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Dua orang itu berinisial MR dan RH, kita duga bukan asal Poso. Mereka diduga kuat berasal dari NTB, tapi masih perlu waktu untuk proses identifikasi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu.
Densus 88 Antiteror, terlibat baku tembak dengan para terduga teroris di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara pada Rabu pagi sekitar pukul 05.30 WITA.
Lokasi baku tembak terletak 20-an meter di belakang Desa Kalora, jalan poros Trans- Sulawesi Poso-Parigi-Palu atau sekitar 50 kilometer Utara Kota Poso ke arah Parigi. Kontak senjata berlangsung sekitar 30 menit.
“Satu terduga teroris dalam keadaan terpaksa dilakukan tindakan tegas dan meninggal di tempat berinisial J dan dua orang dibawa ke Jakarta hari ini,” kata Boy.
Terduga teroris yang tewas bukan berasal dari Poso itu, Polisi masih memerlukam waktu untuk identifikasi, karena tidak ada data pendukung untuk mengungkap jati diri. Upaya identifikasi sudah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, katanya.
“Dugaan keterlibatan mereka sementara terkait aksi teror di Palu termasuk dugaan kuat penembakan anggota Polisi di BCA beberapa tahun lalu. Juga tercatat ikut pelatihan di kawasan Gunung Biru, Tamanjeka,” kata Boy.
Densus menemukan beberapa barang bukti di lokasi penyergapan yakni senjata api (Senpi), tujuh bom pipa dengan diameter 10 centimeter dan panjang 30 centimeter, larutan kimia dan pupuk urea yang biasa digunakan untuk bahan campuran bahan peledak sebanyak satu karung, katanya.
“Para terduga teroris diamankan di rumah kontrakan dan keberadaan mereka tidak didukung masyarakat setempat. Upaya untuk ajakan melibatkan masyarakat tidak diikuti. Kita justru dapat masukan dari masyarakat untuk mendapatkan mereka,” kata Boy.
Pada bagian lain, seperti dilansir mediaindonesia.com, mereka juga diduga kuat memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris Bima NTB. Penangkapan ini juga menandakan adanya penurunan kekuatan terorisme di Poso. 
     Boy mengungkapkan, dugaan keterlibatan mereka dalam beberapa aksi teror di Palu. Kuat dugaan, juga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus penembakan anggota Kepolisian yang menjaga BCA setahun lalu. 
Pada perampokan Bank BCA, Palu, Mei tahun lalu, dua anggota Polisi tewas. Baku tembak antara Polisi dan perampok yang berusaha menyatroni bank tersebut. Senjata para perampok diduga kuat merupakan sisa konflik di Poso, Sulteng, beberapa tahun silam. 
      Perampokan ini dilakukan untuk membiayai aksi-aksi terorisme (fa'i). Jaringan Bima juga diketahui terlibat perampokan CIMB Niaga Medan, pada 2010. (ant) 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

CATATAN KHAS KMA

SAYA tidak punya pengalaman yang cukup untuk menulis tentang olah raga. Sejak pertama menjadi wartawan pun, saya lebih banyak menjadi wartawan bisnis, walau kadang...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kepala Desa Rite Kecamatan Ambalawi, Imran, memfasilitasi semua keperluan Eks Nara Pidana (napi) kasus terorisme, DI. Pengurusan Administrasi Kependudukan (Adminduk) hingga pemberian...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kapolda Nusa Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Drs Firli M.Si mengingatkan anggota untuk tetap waspasa, terutama terhadap ancaman terorisme. Hal...