Kota Bima, Bimakini.com.-Sebagai salahsatu kawasan strategis nasional pengembangan ekonomi terpadu (KAPET) di Indonesia, Kota Bima berpotensi cepat tumbuh dan berkembang, karena memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Kota Bima menggembirakan, karena lima tahun terakhir laju pertumbuhan rata-rata di atas 5 persen/tahun.
Hal itu disampaikan Wali Kota Bima, HM. Qurais, saat pembukaan pameran expo produk khas daerah anggota APEKSI dan peresmian lapak Pedagang kaki Lima oleh Menteri Koperasi dan UKM di lapangan Pahlawan Raba, Rabu (13/11) lalu.
Kegatan itu, dihadiri Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM, dan 12 Wali Kota anggota APEKSI.
Wali Kota mengatakan, Kota Bima sebagai salahsatu pusat pertumbuhan ekonomi wilayah NTB, khususnya sektor bisnis, perdagangan, dan jasa, tiga tahun terakhir telah mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen/tahun. Implikasi pentingya, meningkatnya kesejahteraan rakyat yang ditandai pencapaian angka kemiskinan paling rendah di NTB. “Kota Bima memiliki angka kemiskinan 12,8 persen, lebih rendah dari rata-rata NTB, bahkan lebih rendah dari angka rata-rata nasional,” ujarnya.
Semua potensi alam yang dimiliki Kota Bima, lanjut Wali Kota, hal terpenting yang diperjuangkan bersama adalah ketersediaan berbagai infrastruktur penunjang agar mampu mendorong produksi dan distribusi barang/jasa secara berkelanjutan.
Menurutnya, kondisi infrastruktur penunjang seperti jalan, pelabuhan udara dan laut, serta listrik dan air di wilayah Bima masih perlu ditingkatkan. Saat ini, Pemkot Bima sedang merampungkan pembangunan infrastruktur jalan, khususnya pembangunan jalan dua jalur hingga batas kota. “Saya berkeyakinan, upaya seperti ini menjadi prasyarat pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha produktif khususnya pada kawasan cepat tumbuh,” katanya.
Dilaporkannya, jumlah sarana usaha yang diresmikan adalah 50 unit lapak dan 50 unit etalase atau rombong. Angaran pembangunannya senilai Rp375 juta. Dia mengapresiasi Kementerian Koperasi dan UKM, karena tahun anggaran 2012, Koperasi Wanita Srikandi Kota Bima mendapat dana bantuan. “Penguatan ekonomi kerakyatan menjadi perhatian khusus Pemkot Bima,” ujarnya.
Untuk penguatan ekonomi kemasyarakatan, katanya, Pemkot Bima menyusun sejumlah program. Antara lain pemberian bantuan dana bergulir bagi pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), bantuan mesin dan peralatan untuk peningkatan teknologi industri kecil menengah (IKM), dan bantuan sarana pemasaran pedagang kecil dan kaki lima. “Mohon ditambah bantuan lapak Pak Menteri, karena ini adalah permohonan masyarakat kami,” pintanya.
Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Kota Bima yang mampu memosisikan diri di atas kota dan kabupaten lain se-NTB. Pertumbuhan ekonomi yang diukur dari daya beli, NTB sendiri berada pada urutan tujuh nasional.
Dikatakannya, berdasarkan evaluasi Badan Pusat Statistik, Kota Bima paling produktif mengembangkan wirausaha baru. Hal itu, berimplikasi daerah yang paling rendah kemiskinan di NTB. “Berkat kerjasama yang baik dari semua komponen masyarakat dan pemerintah. Ini pencapaian semua komponen sesuai kontribusi dan fungsi masing-masing,” ujar Wagub. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
