Sepekan ini, kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) muncul pada berbagai tempat. Sebagian ada yang berhasil diidentifikasi, namun sebagian lain masih diuber. Terakhir, kita dihebohkan kasus ditemukannya motor curian yang dipinjam-pakai oknum mahasiswa Kota Bima. Nyaris dihajar massa karena masuk dalam pusaran areal Curanmor yang kini diincar masyarakat itu.
Penangkapan empat warga Kecamatan Lambu Kabupaten Bima yang diduga terlibat adalah sinyal bahwa ada kerja kolektif dalam peredaran barang curian itu. Selanjutnya kita menunggu saja proses pengusutan oleh pihak Kepolisian.
Munculnya kasus Curanmor adalah fakta yang sudah lama membelit. Setidaknya ada dua aspek yang layak disorot. Yakni keterlibatan kaum muda dalam wilayah buram dan betapa kejahatan telah memunculkan berbagai modusnya. Kaum muda terjebak dalam ‘nafsu kepemilikan instan’ terhadap sarana orang lain tanpa mau berkeringat lebih. Mereka tidak memahami makna perjuangan di atas usaha dan kaki sendiri. Mereka mampu mengubah posisi motor Anda ke tempat lain dalam durasi hanya tiga menit.
Jika dicermati, tipologi kaum muda seperti ini, juga merambah berbagai lapangan kerja. “Curanmor” dalam ekspresi yang berbeda juga ditunjukkan kaum muda pada berbagai tempat. Bukankah para pelaku penjahat kerah putih (white collar crime) adalah mereka yang tergoda sesuatu yang bukan miliknya? Bukankah politisi muda yang nekat terjun dalam kubangan kasus korupsi dan kolusi adalah mereka yang ingin meraih sesuatu tanpa melewati proses lama?
Kasus Curanmor memang harus diantisipasi agar menjadi musuh bersama. Lebih dari itu, mentalitas menerobos dan menerabas adalah karakter yang harus dikuatirkan mewabah pada kaum muda. Tipe mental seperti ini jika tidak segera dipupus akan berbahaya karena potensi kaum muda-lah yang mewarnai perjalanan daerah dan Negara ini ke depan.
Dari kasus Curanmor, sesungguhnya ada pesan simbolik yang mesti mampu kita tangkap. Yakni munculnya ketidaktertiban sosial karena ulah mereka meresahkan dan embrio terbangunnya struktur mentalitas menerabas yang menjangkiti kaum muda. Mari mewaspadainya. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.